REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citibank N.A Indonesia mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 846 miliar per kuartal III 2022. Adapun realisasi tersebut tumbuh 5,49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Citibank, Kamis (10/11/2022), pertumbuhan laba bersih didorong oleh berbagai faktor, salah satunya penurunan beban operasional. Per kuartal III 2022, beban operasional turun 27,19 persen menjadi Rp 1 triliun.
Penurunan tersebut utamanya terjadi karena penurunan impairment (kerugian penurunan nilai aset keuangan) dari Rp 843 miliar per kuartal III 2021, menjadi Rp 223 miliar per kuartal III 2022 atau turun 27,19 persen.
Kemudian pendapatan bunga bersih sebesar Rp 2,46 triliun atau turun 1,04 persen dibandingkan kuartal III 2021 sebesar Rp 2,49 triliun. Citibank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 2,92 triliun dan beban bunga sebesar Rp 455 miliar per kuartal III 2022.
Kendati mengalami penurunan pendapatan bunga bersih, Citibank Indonesia terbilang efektif dalam mengelola aset yang dimiliki. Rasio return on asset (ROA) berada posisi 2,19 persen atau naik 49 bps dibandingkan kuartal III 2021. Return on equity (ROE) berada posisi 9,97 persen atau tumbuh 262 basis poin.
Aset tumbuh 11,9 persen menjadi Rp 95,15 triliun. Pertumbuhan aset utamanya didorong oleh tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) sebesar 719,84 persen menjadi Rp 14,54 triliun. Dari sisi kredit yang disalurkan sebesar Rp 38,37 triliun dengan nonperforming loan terjaga level 3,3 persen.
Kemudian, total dana pihak ketiga sebesar Rp 71,26 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan Desember 2021 sebesar 63,97 triliun. Kemudian rasio dana murah berada level 74,46 persen.