Kamis 10 Nov 2022 12:08 WIB

Aiptu Asep Wahyudi Korban Ledakan Bom Kedubes Australia Meninggal Dunia

Selama 18 tahun Aiptu Asep harua menjalani rawat jalan hingga tutup usia.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Aiptu Asep Asep Wahyudi, salah satu korban ledakan bom di Kedubes Australia tahun 2004 meninggal dunia dan dimakamkan di Sumedang.
Foto: dok. Humas Polres Sumedang
Aiptu Asep Asep Wahyudi, salah satu korban ledakan bom di Kedubes Australia tahun 2004 meninggal dunia dan dimakamkan di Sumedang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Aiptu Asep Wahyudi, korban ledakan bom di Kedubes Auatralia tahun 2004, meninggal dunia. Almarhum yang sejak beberapa tahun lalu berpindah tugas di Polsek Sumedang Selatan, Polres Sumedang, menghembuskan nafas terakhir di RS Persahabatan, Jakarta  Selasa (8/11).

Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana, mengatakan, jenazah almarhum dibawa ke kampung halamannya dan kemudian dimakamkan di TPU Cigugur, Lingkungan Bebedahan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang pada Rabu (9/11/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Upacara pemakaman dipimpin Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan SIK. Hadir dalam pemakaman tersebut pejabat utama Polres Sumedang dan rekan-rekan almarhum.

"Saya sangat mengapresiasi terhadap almarhum selama berdinas di Polres Sumedang. Dedikasinya sangat tinggi  meskipun mengalami sakit yang di deritanya.Setiap hari almarhum melaksanakan tugas sebagai anggota Sium Polsek Sumedang Selatan. Itu patut di contoh oleh rekan-rekan anggota yang lainnya," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Aiptu Asep Wahyudi menjadi salah satu korbab teror bom di Kedubes Australia di Jakarta tahun 2004. Saat kejadian almarhum tengah tugas rutin mengamankan kantor Kedubes Australia di Jakarta. 

Akibat ledakan bom tersebut Aiptu Asep mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif. Setelah 18 tahun menyandang status sebagai korban dengan luka cacat tetap, almarhum akhirnya meninggal dunia. Selama 18 tahun Aiptu Asep harua menjalani rawat jalan hingga tutup usia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement