Kamis 10 Nov 2022 14:09 WIB

Berlin Perluas Tempat Penampungan Pengungsi

Berlin memperluas tempat penampungan pengungsi sementara di bekas bandara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sukarelawan membantu pengungsi Ukraina yang baru tiba di Stasiun Utama Berlin, Jerman, Rabu (16/3/2022).
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Sukarelawan membantu pengungsi Ukraina yang baru tiba di Stasiun Utama Berlin, Jerman, Rabu (16/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Ibu kota Jerman, Berlin memperluas tempat penampungan pengungsi sementara di bekas bandara. Fasilitas ini nantinya akan menampung 3.600 warga Ukraina. Saat ini, Berlin sedang berjuang menempatkan lebih banyak warga sipil yang melarikan diri dari serangan Rusia menjelang bulan-bulan musim dingin mendatang.

Sebanyak dua bekas terminal di Bandara Tegel sudah dibuka untuk pengungsi Ukraina di musim semi. Kini pemerintah negara bagian Berlin sekarang berlomba untuk melengkapi dua tenda besar di landasan dengan pemanas untuk musim dingin.

Berlin pun juga telah membuka terminal ketiga untuk kedatangan imigran lebih lanjut dan memasang 900 tempat tidur baru. "Dengan Presiden Rusia Putin menargetkan infrastruktur panas dan air negara itu dan suhu akan segera turun di bawah nol, jumlah pengungsi dapat meroket kapan saja,” kata senator pemerintah negara bagian Berlin untuk masalah sosial Katja Kipping.

“Kita harus siap,” ujarnya.

Bandara Tegel sudah menampung sekitar 1.500 pengungsi Ukraina. Mereka telah menemukan rumah sementara, kebanyakan dari mereka adalah ibu dengan anak-anaknya. Sementara rumah pengungsi reguler ibukota Jerman dengan hampir 28 ribu tempat tidur sudah penuh.

Beberapa pendatang baru duduk lama di bekas aula kedatangan yang luas pada Rabu (9/10/2022). Mereka menyeruput sup sayuran panas, sementara yang lain berjongkok berdekatan di kursi logam tua di dekat dinding mengisi daya ponsel di beberapa soket.

Sebuah keluarga beranggotakan lima orang dengan bayi di kereta dorong dan ayah yang menggunakan kursi roda mengantre di boarding pass lama dan area pengawas keamanan untuk mendaftar. Sementara beberapa perempuan lanjut usia meringkuk dalam mantel besar berdiri di depan bekas gerbang maskapai untuk pergi melalui pemeriksaan polisi dan mengambil sidik jari dan gambar biometrik.

Kipping mengatakan, sebagian besar tempat penampungan pengungsi dan suaka di Berlin serta di tempat lain sudah penuh sesak. Menemukan ruang baru untuk bersiap menerima lebih banyak orang yang mencari perlindungan di Jerman perlu menjadi prioritas utama pemerintah.

Jerman telah menerima sejuta pengungsi dari Ukraina sejak Rusia menyerang negara Eropa timur itu hampir sembilan bulan lalu. Di samping itu lebih banyak pencari suaka dari tahun-tahun sebelumnya datang Jerman dari negara-negara seperti Suriah, Moldova, atau Afghanistan.

Jumlah orang yang mengajukan permohonan perlindungan internasional di negara Eropa lainnya juga telah mencapai angka tertinggi yang tidak pernah terlihat sejak lebih dari sejuta orang mencari perlindungan di benua itu tujuh tahun lalu. Pekan lalu, kepala asosiasi kota Jerman memperingatkan, bahwa banyak kota di seluruh negeri tidak lagi mampu menyediakan perumahan yang layak bagi para pengungsi.

"Kita harus mulai mengandalkan solusi darurat, karena perumahan biasa yang sebenarnya akan disediakan untuk tujuan ini tidak tersedia dalam jumlah dan kualitas,” kata Wali Kota Straubing Markus Pannermayr di radio Bayern 2.

Pemerintah federal mencoba untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat lokal pekan lalu. Pemerintah mengatakan bersedia memberikan 4,25 miliar euro untuk tahun ini dan tahun depan untuk membantu mengurus pengungsi dan migran. Hanya saja, bahkan dengan dana federal baru, unit perumahan baru tidak dapat dibangun secepat orang-orang terus berdatangan.

Berlin telah menyambut lebih dari 100 ribu orang Ukraina sejauh ini. Sementara banyak yang telah menemukan akomodasi pribadi dengan kerabat atau orang Jerman yang telah membuka rumahnya untuk mereka, sekitar 3.000 saat ini bergantung pada pemerintah Jerman.

Warga Ukraina dapat memasuki Jerman tanpa visa, tetapi migran dari negara lain yang mencari perlindungan di Jerman perlu mengajukan permohonan suaka untuk masuk ke tempat penampungan. Dari Januari hingga akhir September, 134.908 orang mengajukan suaka di Jerman dengan sekitar 10.700 di antaranya sekarang tinggal di Berlin.

Pada Oktober saja, 3.454 orang mengajukan suaka di ibu kota Jerman. Menurut pejabat pemerintah Berlin, jumlah itu meningkat 30 persen dibandingkan September.

Untuk memastikan imigran yang sudah dan akan datang memiliki atap di atas kepala mereka di musim dingin, Berlin ingin membuat 10 ribu ruang akomodasi tambahan hingga akhir tahun ini. “Kami memiliki tugas besar yang harus diselesaikan di sini,” kata Kipping.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement