REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia menggaet perusahaan teknologi swasta untuk mendukung percepatan transformasi digital di perusahaannya. "Kerjasama ini sebagai langkah bentuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi di Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Beberapa program yang akan dikembangkan dari kemitraan itu ialah pengembangan pemanfaatan teknologi awan komputasi (cloud), integrasi sistem logistik yang terjangkau. Lalu ada juga pengembangan kelas daring di Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) hingga pemberian pelatihan keterampilan digital bagi para karyawan dan mitra Pos Indonesia.
Program hasil kemitraan itu sejalan dengan transformasi bisnis yang tengah dilakukan PT Pos Indonesia dalam dua tahun terakhir ini. PT Pos Indonesia melakukan transformasi termasuk di bidang digital dengan tujuan agar tetap relevan dan dikenal bahkan oleh generasi termuda seperti generasi Z dan generasi Alpha.
Beberapa langkah transformasi bisnis yang sudah terealisasi saat ini seperti pemanfaatan gedung-gedung PT Pos Indonesia menjadi ruang kreatif publik seperti Pos Bloc Jakarta dan Pos Bloc Medan. Selain itu, transformasi digital bisa dilihat dari langkah PT Pos menghadirkan layanan digital yang bisa diakses masyarakat Indonesia melalui aplikasi di ponsel pintar seperti PosAja dan POSPAY.
"Di era digital hanya punya physical presence itu tidak cukup. Maka kami bertransformasi melakukan inovasi menghadirkan platform berbasis digital. Sehingga Pos akan memiliki pengenalan baru sebagai phigital (physic dan digital)," ujar Faizal.
Kemitraan antara PT Pos Indonesia dengan pihak swasta itu turut didukung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Adapun perusahaan swasta yang dimaksud ialah Microsoft Indonesia dan kemitraan yang akan terjalin dengan PT Pos Indonesia akan dituangkan dalam inisiatif bernama SATU Karya.