Kamis 10 Nov 2022 19:12 WIB

Istana Temui Massa Penuntut Penutupan PT Amman Mineral

Amanat KSB menggelar aksi demonstrasi menuntut penutupan PT AMNT di depan Istana.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Yohanes Joko menemui Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat (Amanat KSB) yang berunjuk rasa pada Kamis (10/11). Massa menuntut penutupan pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Foto: Amanat KSB
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Yohanes Joko menemui Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat (Amanat KSB) yang berunjuk rasa pada Kamis (10/11). Massa menuntut penutupan pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi protes terhadap pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) terus dilakukan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang Kabupaten Sumbawa Barat (Amanat KSB). Kali ini, Amanat KSB menggelar aksi demonstrasi menuntut penutupan PT AMNT di depan Istana Merdeka Jakarta.

Dalam aksinya, mereka meminta Presiden RI Joko Widodo untuk bisa turun tangan menghadapi persoalan PT AMNT. Persoalan yang dimaksud adalah menyangkut penjualan scrub tambang atau sampah tambang yang kembali dilakukan perusahaan AMMAN Mineral Nusa Tenggara tersebut.

Baca Juga

"Presiden Jokowi tolong dengarkan suara hati rakyat Sumbawa Barat yang hidup sengsara karena ulah tambang PT Amman Mineral. Bila tambang tak menyejahterakan ditutup saja," kata Ketua Amanat KSB, Erry Satriyawan dalam keterangannya pada Kamis (10/11/2022). 

Erry juga menyampaikan adanya tindakan terstruktur dan masif terkait pemiskinan rakyat di Kabupaten Sumbawa Barat. Sehingga ia mengirim surat kepada Presiden Jokowi agar rakyat Sumbawa Barat memperoleh hak dasar dan keadilan sosial.