REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, negaranya ingin mengembangkan kerja sama dengan ASEAN. Menurutnya, hal itu merupakan komponen penting dari strategi Ukraina-Asia.
“Hari ini, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan saya bertemu di Phnom Penh untuk memperkuat kerja sama antara Ukraina dan Asia Tenggara di bidang perdagangan, ketahanan pangan, dan transformasi digital. Mengembangkan hubungan yang kuat dengan ASEAN adalah bagian penting dari strategi Asia Ukraina,” tulis Kuleba di akun Twitter resminya, Kamis (10/11/2022).
Kuleba secara khusus meminta ASEAN untuk menuntut Rusia memperpanjang kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI). Dia mengingatkan bahwa kesepakatan itu memainkan peran kunci dalam memastikan keamanan pangan global. Moskow diketahui sempat menangguhkan implementasi BSGI setelah armada dan infrastruktur militernya di Sevastopol menjadi sasaran serangan pesawat nirawak (drone) Ukraina. Namun kini Moskow telah bergabung kembali dengan BSGI.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ukraina mengungkapkan, Kiev dan ASEAN tertambat oleh ikatan tradisional persahabatan serta sikap saling menghormati. Kemenlu Ukraina pun menyampaikan bahwa mereka sudah menandatangani Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia. Itu adalah sebuah pakta perdamaian di antara negara-negara Asia Tenggara yang didirikan para pendiri ASEAN.
“Aksesi negara kita ke Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia akan menciptakan peluang politik, ekonomi serta budaya baru bagi negara, bisnis, dan warga negara kita,” kata Kemenlu Ukraina, dikutip Anadolu Agency.