Atap SD Ambruk Tewaskan Siswa, Muhammadiyah Tanggung Jawab Penuh
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Atap SD Ambruk Tewaskan Siswa, Muhammadiyah Tanggung Jawab Penuh. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kejadian atap ambruk yang dialami SD Muhammadiyah Bogor di Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengakibatkan satu siswa meninggal dunia. Muhammadiyah menegaskan sepenuhnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, kejadian itu sudah ditangani. Ditangani Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), khususnya Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.
"Itu sudah ditangani secara seksama oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Insya Allah, Muhammadiyah apalagi ada hal seperti itu sepenuhnya bertanggung jawab," kata Haedar saat ditemui di kediaman alm Buya Syafii Maarif, Kamis (10/11).
Hal itu disampaikan usai Haedar meresmikan Serambi Buya Syafii di Perumahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Haedar mengungkapkan, telah menginstruksikan agar dengan seksama mengecek berbagai bangunan yang ada.
Sebab, lanjut Haedar, kadang sebuah bangunan dari luar tidak terlihat ada apa-apa, tapi ternyata kondisi dalam sudah rapuh. Menurut Haedar, kondisi ini perlu keseksamaan untuk seluruh Majelis Dikdasmen dari atas sampai ke tingkat bawah.
"Serta, pihak sekolah untuk memperhatikan sarana dan prasarana agar hal ini tidak terjadi lagi," ujar Haedar.
Sebelumnya, satu dari 12 siswa yang tertimpa atap ambruk di SD Muhammadiyah Bogor meninggal dunia setelah dirawat di ICU RSUD Wonosari. Korban berinisial F mengalami luka di kepala bagian belakang dan meninggal dunia pada Rabu (9/11).