Kamis 10 Nov 2022 20:47 WIB

Presiden Herzog: Dunia Khawatir dengan Politik Sayap Kanan Israel

Herzog mengadakan konsultasi dengan partai ultra-Ortodoks tentang pemilihan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Israel Isaac Herzog, berbicara selama KTT Iklim PBB COP27, di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin, 7 November 2022. Herzog mengatakan seluruh dunia khawatir dengan politik sayap kanan.
Foto: AP Photo/Nariman El-Mofty
Presiden Israel Isaac Herzog, berbicara selama KTT Iklim PBB COP27, di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin, 7 November 2022. Herzog mengatakan seluruh dunia khawatir dengan politik sayap kanan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan, seluruh dunia khawatir dengan politik sayap kanan. Terutama ketika tokoh sayap kanan Itamar Ben-Gvir, digadang-gadang akan diangkat menjadi seorang menteri di kabinet Perdana Menteri terpilih Benjamin Netanyahu.

Herzog mengadakan konsultasi dengan partai ultra-Ortodoks, Shas tentang pemilihan minggu lalu. Pernyataan Herzog tentang Ben-Gvir, seorang ultranasionalis yang akan menjadi menteri di kabinet baru Benjamin Netanyahu. Omongan Herzog tersebut bocor karena dia tidak mengetahui bahwa mikrofonnya masih menyala.

Baca Juga

“Anda memiliki pasangan yang membuat seluruh dunia di sekitar kita khawatir. Saya juga sudah mengatakan ini padanya,” kata Herzog di akhir pertemuan, dilaporkan Aljazirah, Kamis (10/11/2022).

“Anda akan memiliki masalah dengan Temple Mount. Itu adalah masalah kritis,” kata Herzog, merujuk pada kompleks Masjid Al-Aqsa, yang telah berulang kali dimasuki oleh sayap kanan Israel selama beberapa tahun terakhir dengan melanggar norma-norma yang telah lama disepakati.

Kantor Herzog kemudian menegaskan kembali bahwa presiden telah membahas masalah ini dengan Ben-Gvir secara langsung. Ben-Gvir merupakan  pemimpin Partai Jewish Power. Dia diperkirakan akan berada di pemerintahan baru Netanyahu setela meraih kemenangan dalam pemilihan pekan lalu. Ben-Gvir dikenal sebagai provokator sayap kanan yang membenci Palestina.

Pada 2007, Ben-Gvir dihukum karena hasutan untuk melakukan rasisme, menghancurkan properti, serta memiliki materi propaganda organisasi teror. Dia juga dituduh mendukung organisasi kelompok Kach, yaitu kelompok teror yang dilarang oleh Meir Kahane.

Belum lama ini Ben-Gvir menyatakan minatnya untuk menjadi menteri polisi. Hal ini meningkatkan kekhawatiran di antara orang-orang Palestina tentang kemungkinan peningkatan kekerasan terhadap mereka.

Pemerintah baru Netanyahu kemungkinan akan menjadi salah satu pemerintahan pro sayap kanan dalam sejarah Israel. Media lokal yang mengutip Ben-Gvir mengatakan, dia telah melakukan banyak percakapan yang bermanfaat dengan presiden. Dia bermaksud untuk menjelaskan posisi partainya dalam pemerintahan.

Konsultasi presiden dengan partai politik akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang. Dia akan memilih seorang kandidat untuk membentuk pemerintahan.

Pemilihan pekan lalu adalah yang kelima dalam waktu kurang dari empat tahun. Partai Likud meraih 64 kursi dari total 120 kursi di parlemen. Kemenangan ini memberikan suara mayoritas bagi Netanyahu dan memudahkan proses pembentukan pemerintahan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement