REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mengumumkan sejumlah inisiatif terkait kerja sama gas dengan Turki dan ekspor biji-bijian pada pertemuan tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) di Indonesia pekan depan. Rusia telah mengajukan proposal untuk menjadikan Turki sebagai hub pengiriman gas.
"Sejumlah inisiatif khusus direncanakan, termasuk meningkatkan kerja sama gas dengan Turki, (dan) mengatur pengiriman biji-bijian dan pupuk dalam jumlah besar," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (10/11/2022).
Presiden Vladimir Putin tidak akan menghadiri konferensi secara langsung. Putin telah mengusulkan gagasan untuk menciptakan pusat pengiriman gas di Turki ke pasar Eropa.
Kementerian Luar Negeri berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan berkontribusi pada pembentukan dunia "multipolar". Ini adalah istilah yang sering digunakan Putin untuk mengkritik dominasi Barat dalam urusan global.
Kehadiran Rusia pada pertemuan G20 telah menuai kritik dari negara-negara Barat dan Ukraina. Mereka menyerukan agar Putin dilarang menghadiri KTT tersebut.
Putin tidak akan bergabung dalam KTT G20 secara virtual. Namun delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan hadir di Bali, Indonesia.