Kamis 10 Nov 2022 21:18 WIB

Rusia akan Umumkan Inisiatif Kerja Sama Gas dan Ekspor Biji-bijian di G20

Rusia telah mengajukan proposal untuk menjadikan Turki sebagai hub pengiriman gas.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.
Foto: Penjaga Pantai Swedia melalui AP
Dalam gambar yang disediakan oleh Penjaga Pantai Swedia ini, kebocoran gas di Laut Baltik dari Nord Stream difoto dari pesawat Penjaga Pantai pada hari Rabu, 27 September 2022. Kebocoran keempat pada jaringan pipa Nord Stream telah dilaporkan di Swedia selatan. Sebelumnya, tiga kebocoran telah dilaporkan pada dua pipa bawah laut yang mengalir dari Rusia ke Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mengumumkan sejumlah inisiatif terkait kerja sama gas dengan Turki dan ekspor biji-bijian pada pertemuan tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) di Indonesia pekan depan. Rusia telah mengajukan proposal untuk menjadikan Turki sebagai hub pengiriman gas.

"Sejumlah inisiatif khusus direncanakan, termasuk meningkatkan kerja sama gas dengan Turki, (dan) mengatur pengiriman biji-bijian dan pupuk dalam jumlah besar," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Presiden Vladimir Putin tidak akan menghadiri konferensi secara langsung. Putin telah mengusulkan gagasan untuk menciptakan pusat pengiriman gas di Turki ke pasar Eropa.

Kementerian Luar Negeri berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan berkontribusi pada pembentukan dunia "multipolar". Ini adalah istilah yang sering digunakan Putin untuk mengkritik dominasi Barat dalam urusan global.

Kehadiran Rusia pada pertemuan G20 telah menuai kritik dari negara-negara Barat dan Ukraina. Mereka menyerukan agar Putin dilarang menghadiri KTT tersebut.

Putin tidak akan bergabung dalam KTT G20 secara virtual. Namun delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov akan hadir di Bali, Indonesia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement