Kamis 10 Nov 2022 21:54 WIB

Cegah Lonjakan Covid-19, Pemerintah Bakal Perketat Aturan Jelang Nataru

Saat ini pun tren kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi dosis keempat (booster kedua) di Rumah Sakit Mata Cicendo, Jalan Cicendo, Sumur Bandung, Kota Bandung.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi dosis keempat (booster kedua) di Rumah Sakit Mata Cicendo, Jalan Cicendo, Sumur Bandung, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengatakan akan kembali ada pengetatan aturan jelang libur akhir tahun ini. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu antisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Saat ini pun tren kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan.

“Antisipasi jelang Nataru dalam keadaan seperti ini kita harus melakukan pengaturan, pengetatan, termasuk peningkatan disiplin. Ke depan, akan ada tata cara atau pedoman dalam menikmati libur Natal dan Tahun Baru di tengah situasi pandemi," ujar Syahril dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (10/11).

Baca Juga

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat senantiasa menaati protokol kesehatan. Ini disampaikan Wiku terkait upaya mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 menjelang libur Hari Raya Natal Baru di tengah ancaman subvarian Omicron XBB.

"Kurang lebih kita masih memiliki waktu dua bulan menuju perayaan natal dan tahun baru atau nataru. Menuju peningkatan aktivitas dalam perayaan tersebut, sudah selayaknya masyarakat selalu patuh terhadap protokol kesehatan," ujar Wiku.

Wiku juga mengimbau masyarakat melengkapi vaksinasi dosis ketiga atau booster sebagai upaya perlindungan pribadi maupun kolektif. Sebab, berdasarkan pengalaman sebelumnya, mobilitas masyarakat saat libur panjang kerap mengakibatkan peningkatan kasus Covid-19.

"(Untuk itu perlu) melengkapi vaksinasi dosis ketiga atau booster. Karena itulah yang dapat menekan potensi kasus Covid-19 ke depannya," ujarnya.

Wiku juga mengingatkan kembali jika pandemi Covid-19 belum selesai. Menurutnya, virus Covid-19 juga terus bermutasi mulai dari varian alpha, delta hingga terbaru subvarian XBB saat ini yang membuat masyarakat rentan, mudah sakit, dan mengurangi produktivitas.

Karena itu, dia mengingatkan seluruh masyarakat menerapkan tanggung jawab pribadi maupun kolektif dalam menjaga kesehatan dengan konsep keju Swiss. Pandemi, kata Wiku, tidak akan menjadi endemi jika semua pihak tidak melakukan upaya-upaya pencegahan secara menyeluruh dalam satu rangkaian.

Dia menguraikan, kunci menuju endemik ada pada tanggung jawab pribadi dan kolektif, yakni taat protokol kesehatan, tidur dan istirahat yang cukup, aktif berolahraga, konsumsi makanan sehat dan tetap bahagia. Kemudian, vaksinasi, taat pada kebijakan pemerintah, dan semangat gotong royong.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement