REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekitar 1.000 orang non-Muslim mengunjungi Masjid Amsterdam yang dibuka untuk umum sebagai bagian dari acara Malam Museum yang biasa diadakan tahunan.
Dilansir di About Islam, Kamis (10/11/2022), sekitar 1.000 pengunjung non-Muslim Amsterdam menikmati malam yang sangat istimewa di masjid Amsterdam ketika masjid dibuka untuk 1.000 pengunjung non-Muslim sebagai bagian dari Malam Museum tahunan.
“Belanda sangat ingin tahu tentang agama Islam dan struktur internal masjid kami. Mereka ingin mempelajari semuanya mulai dari lemari sepatu hingga mimbar, dari mihrab hingga ubin," kata Pengurus Masjid Fatih Kemal Gozutok.
Malam Museum, atau Malam Panjang Museum adalah acara budaya di seluruh Eropa sejak 2005. Selama acara tersebut, museum dan lembaga budaya tetap buka hingga larut malam untuk memperkenalkan diri kepada pengunjung potensial baru.
Acara pertama, Lange Nacht der Museen dalam bahasa Jerman, berlangsung di Berlin pada 1997. Pada 2005, Dewan Eropa, UNESCO, dan Dewan Museum Internasional bergabung untuk mempromosikan acara ini.
Pengunjung masjid mendapat informasi tentang Islam, masjid, dan seni Islam. Seorang pengunjung yang bernama Charn dari Amerika Serikat mengatakan bahwa ini adalah pertama kali bagi dia mengunjungi masjid, meskipun dia tinggal sangat dekat dengan masjid. "Saya sangat menyukai interior masjid. Suara para imam sangat bagus,” katanya.
Pengunjung lain, Jaap Kapteyn, menyebutkan pentingnya berpartisipasi dalam Malam Museum dan mempromosikan Islam dengan kegiatan seni dan karya.
“Ini mempengaruhi cara pandang orang Belanda yang sangat menghargai seni tentang Islam. Ini adalah cara yang sangat baik untuk memerangi Islamofobia di Belanda,” kata dia.
Islam adalah agama terbesar kedua di Belanda. Sebanyak 4 persen populasi negara tersebut menganut agama Islam menurut perkiraan data 2010 hingga 2011. Sebagian besar penduduk Muslim Belanda tinggal di empat kota besar negara yakni Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht.