Jumat 11 Nov 2022 06:39 WIB

Rusia Puji Agenda Pemersatu Indonesia di G20

Moskow akan berusaha mencegah segala upaya untuk mempolitisasi kegiatan G20.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Kendaraan melintas di samping baliho KTT G20 di Jalan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (10/11/2022). Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia Maria Zakharova memuji keketuaan Indonesia di G20. Dia secara khusus menyoroti agenda pemersatu yang diusung Indonesia dalam forum ekonomi internasional tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kendaraan melintas di samping baliho KTT G20 di Jalan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (10/11/2022). Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia Maria Zakharova memuji keketuaan Indonesia di G20. Dia secara khusus menyoroti agenda pemersatu yang diusung Indonesia dalam forum ekonomi internasional tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia Maria Zakharova memuji keketuaan Indonesia di G20. Dia secara khusus menyoroti agenda pemersatu yang diusung Indonesia dalam forum ekonomi internasional tersebut.

"Kami menyambut baik pendekatan konstruktif kepemimpinan Indonesia saat ini (di G20) untuk memajukan agenda pemersatu di bawah moto pemulihan ekonomi global pasca-krisis berdasarkan gagasan 'bersama dan lebih baik',"  kata Zakharova, Kamis (10/11/2022), dikutip laman Kemenlu Rusia.

Baca Juga

Dia berharap 'vektor positif' yang diumumkan Indonesia akan dirasakan semua delegasi dalam semangat solidaritas dan kerja sama. Dengan begitu, G20 dimungkinkan membuat kontribusi signifikan terhadap pembentukan dunia multipolar dan demokratisasi hubungan ekonomi internasional.

Zakharova menekankan, Rusia bertekad memperkuat status G20 sebagai forum ekonomi multilateral terkemuka. Moskow akan berusaha mencegah segala upaya untuk mempolitisasi kegiatan G20 secara artifisial demi kepentingan sempit. Pernyataan tersebut tampaknya ditujukan untuk Barat.

Zakharova mengungkapkan, pada KTT di Bali 15-16 November mendatang, ada beberapa inisiatif yang akan diusulkan Rusia. "Rusia akan mengonfirmasi kesiapannya untuk tetap menjadi pemasok produk makanan dan sumber daya energi yang dapat diandalkan ke pasar luar negeri, baik secara komersial maupun kemanusiaan. Pada saat yang sama, (Rusia) menolak segala upaya untuk mengendalikan harga dan tekanan eksternal lainnya," ucap Zakharova.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah dikonfirmasi tidak akan menghadiri KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang. Delegasi Rusia bakal dipimpin Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement