Jumat 11 Nov 2022 17:05 WIB

Jangan Lupa, Hari Ayah di Indonesia Diperingati Besok, 12 November

Hari Ayah sudah mulai diperingati sejak awal abad ke-12.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Ayah dan Anak
Foto: MGROL100
Ilustrasi Ayah dan Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peran ayah dalam keluarga sangat penting. Tidak hanya pemberi nafkah, ayah juga berperan sebagai kepala rumah tangga dan pelindung. Sosok ayah perlu mendapatkan penghargaan yang sama seperti ibu. Karena itu, setiap 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional.

Di negara lain, Hari Ayah sudah mulai diperingati sejak awal abad ke-12 dengan makna sebagai hari untuk menghormati ayah. Peringatan Hari Ayah di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hongkong dirayakan pada Ahad di pekan ketiga bulan Juni.

Peringatan tersebut biasanya dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan. Sedangkan di Indonesia, Hari Ayah lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Tahun 2014, PPIP mengadakan peringatakan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.

Dilansir situs Kemdikbud, Jumat (11/11/2022), acara tersebut disambt dengan baik. Ada sekitar 70 surat terbaik yang dibukukan. Usai acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan dari peserta “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah?”

PPIP berusaha mencari informasi tentang hari ayah hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta. Proses itu berujung baik dengan PPIP akhirnya menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Di hari yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku Kenangan untuk Ayah yang berisi 100 surat anak Nusantara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement