Jumat 11 Nov 2022 20:58 WIB

Bermain Bersama, Pererat Ikatan Orang Tua dan Anak

Pererat ikatan orang tua dan anak dengan bermain bersama.

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil
Orang tua mendampingi anaknya bermain ular tangga di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022). Taman Sempur merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan destinasi wisata alternatif bagi masyarakat untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga pada Hari Raya Idul Adha. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Orang tua mendampingi anaknya bermain ular tangga di Taman Kaulinan, Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022). Taman Sempur merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan destinasi wisata alternatif bagi masyarakat untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga pada Hari Raya Idul Adha. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Musim liburan akhir tahun segera tiba, dan saatnya memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, termasuk meluangkan waktu bermain bersama anak lebih banyak.

Psikolog, Marcelina Melisa, M.Psi, mengatakan pentingnya bagi orang tua membangun waktu yang berkualitas dengan anak, seperti momen liburan akhir tahun. Pada momen ini, anak-anak akan menghabiskan banyak waktunya di rumah selain sekolah atau kesibukkan lainnya.

Baca Juga

"Waktu yang berkualitas saat digunakan bersama anak, dapat menghasilkan ikatan atau bonding lebih erat, meski ini sudah kita bangun sejak anak lahir," ujarnya dalam acara Early Learning Centre Media Gathering, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya bonding tetap menjadi dasar anak percaya dengan lingkungan, sehingga membangun keterampilan sosial yang baik bagi anak-anak. Selain itu, jadikan quality time bersama anak sebagai momen eksplorasi minat dan bakat anak, apalagi masih di usia periode emas anak.

"Anak-anak akan lebih semangat ketika didampingi atau berinteraksi dengan orang tua sebagai orang terdekat di hidupnya, sehingga orang tua menjadi lebih mudah mengajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan," tambahnya.

Marcelina juga menambahkan, bermain merupakan cara efektif bagi anak-anak untuk belajar banyak hal baru, apalagi ditunjang dengan kehadiran permainan anak yang sesuai dengan usianya dan dibutuhkan oleh tahapan perkembangan dirinya. Meski demikian, mengajak anak-anak untuk berekreasi di luar rumah saat liburan juga turut menjadi penunjang dalam menghabiskan waktu yang berkualitas bersama anak.

Terpenting untuk diingat, orang tua merupakan sosok atau tokoh utama yang diidolakan anak-anaknya, sehingga para orang tua wajib mengenalkan hal-hal dasar yang positif, seperti bermain permainan yang sesuai usianya, sehingga dapat mengurangi keinginan anak mencoba hal lain di luar usianya.

Brand General Manager dari Early Learning Centre Indonesia, Mohit Nigam menambahkan bermain bersama anak masih menjadi cara terbaik untuk membangun tumbuh kembang setiap anak lebih pesat, baik dari segi fisik maupun emosional. Oleh karena itu, Early Learning Centre, sebagai gerai permainan edukatif pilihan orang tua turut semarakkan kehadiran liburan akhir tahun lewat sederet ide hadiah permainan terbaik. Mereka menghadirkan 50 macam mainan, dimulai dari usia newborn sampai 6 tahun.

“Memasuki musim liburan akhir tahun, Early Learning Centre setiap tahunnya konsisten menghadirkan beragam permainan terkini yang disesuaikan terhadap umur perkembangan anak sedari lahir."

Lebih dari itu, kehadiran 50 ide hadiah permainan anak ini juga untuk mendukung semakin eratnya hubungan orang tua dengan anak di waktu yang lebih luang dan tak terbatas seperti liburan akhir tahun ini.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement