REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri perusahaan virtual reality (VR) Oculus Palmer Luckey mengklaim telah membuat headset baru yang dapat membunuh pemain dalam kehidupan nyata saat berada dalam game. Luckey menyebut perangkat tersebut terinspirasi oleh serial novel Jepang yang diadaptasi menjadi anime Sword Art Online (SAO). SAO menceritakan pemain yang terjebak dalam role-playing game online.
Pada tahun 2012, Luckey meluncurkan Oculus sebelum menjualnya ke Facebook seharga 2 miliar dolar AS. Selama masa jabatannya, dia menciptakan Oculus Rift dan teknologi VR lain yang sekarang menjadi instrumen penting pada proyek metaverse Meta.
“Hanya ancaman konsekuensi serius yang dapat membuat game terasa nyata bagi semua orang di dalam game,” kata Luckey dalam postingan blog.
Dilansir Euro News, Kamis (10/11/2022), Luckey yang meninggalkan Oculus pada 2017 dan mendirikan Anduril Industries, kontraktor militer berteknologi tinggi. Dia mengumumkan sedang mengerjakan NerveGear, headset yang bisa membunuh pemain dalam kehidupan nyata.
"Kabar buruknya adalah headset VR yang bisa membunuh Anda baru setengah jadi. Butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Luckey menjelaskan perangkat itu terhubung ke tiga modul muatan peledak yang diikat ke sensor foto pita sempit yang dapat mendeteksi ketika layar berkedip merah pada frekuensi tertentu. “Ketika layar game-over ditampilkan, muatannya menyala, langsung menghancurkan otak pengguna,” ucap dia.
Meski begitu, Luckey memperingatkan bisa saja perangkat yang sedang dia ciptakan saat ini tidak sempurna. “Ada berbagai macam kegagalan yang dapat terjadi dan membunuh pengguna pada waktu yang salah,” tambahnya.