REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Rahadi Rihatmadja mengatakan infeksi pada kulit tidak sama dengan alergi. Infeksi kulit bisa terjadi karena lapisan pelindung kulit yang menipis akibat dari perawatan yang salah atau kekurangan nutrisi.
Dia mengatakan cara membedakan gatal-gatal biasa dengan infeksi kulit adalah dengan melihat bentuk dan lokasi terdapat infeksinya.
"Yang gampang mana kala ada kelainan kulit yang ada nanahnya atau keluar cairan putih kekuningan kemudian mengering itu jadi kusta, kemungkinan besar itu infeksi. Kemudian letaknya di lipatan ketiak, lipat paha, dan anak-anak daerah bokong," ucapnya.
Secara umum, infeksi pada kulit bisa dicirikan dari empat penyebabnya yaitu kuman bakteri, jamur, kutu badan atau parasit dan virus.
Penanganan pada infeksi kulit tidak selalu harus menggunakan antibiotik, karena tergantung dari penyebab infeksi itu sendiri. Jika sembarangan menggunakan antibiotik tanpa resep dokter, akan berakibat kuman menjadi kebal.
"Jangan melihat kulit infeksi jadi beli obat antibiotik sendiri, kalau sering bisa merusak organ dan kumannya akan kebal dan jadi enggak mempan. Begitu juga obat oles yang mengandung antibiotic, awalnya baik tapi lama-lama kumannya jadi kebal," ucapnya.