REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu fokus menangani masalah-masalah kesehatan yang tergolong berat di wilayahnya, termasuk kasus stunting dan penularan Covid-19.
"Saat ini kita fokus menangani persoalan kesehatan yang termasuk berat di Bengkulu, seperti pandemi Covid-19 dan stunting," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri di Kantor Gubernur Bengkulu pada peringatan Hari Kesehatan Nasional, Sabtu (12/11/2022).
Menurut data pemerintah, angka kasus stunting di Provinsi Bengkulu masih 22,1 persen pada 2021. Sedangkan penderita Covid-19 yang masih menjalani karantina di wilayah provinsi itu tercatat 69 orang.
Hamka mengatakan, pemerintah provinsi membangun kolaborasi untuk mengatasi masalah kesehatan, termasuk menanggulangi stunting dan Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan pemerintah melakukan berbagai intervensi untuk mengatasi stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
Menurut dia, pemerintah daerah menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan stunting, menjalankan program intervensi gizi pada ibu dan anak, serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak guna menanggulangi stunting.
Dalam upaya menanggulangi penularan Covid-19, pemerintah provinsi melanjutkan kampanye penerapan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga terhadap infeksi virus corona penyebab Covid-19 beserta varian-variannya.