Sabtu 12 Nov 2022 16:30 WIB

Mayat di Kalideres, Pakar: Sulit Mencerna Penyebab Kematiannya Kelaparan

Perut kosong dan tak ada makanan belum menjelaskan penyebab kematian.

Rumah tempat ditemukannya empat jasad di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Foto: Ali
Rumah tempat ditemukannya empat jasad di perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel meminta polisi tidak berhenti menyelidiki kasus penemuan mayat di Kalideres, Jakarta Barat, didugaan kelaparan. Penyelidikan juga harus ke dugaan pembunuhan.

Menurut Reza, penyebab meninggalnya seseorang ada empat kategori yakni karena faktor alami seperti sakit dan usia tua, faktor kecelakaan seperti jatuh atau tersengat listrik yang menyebabkan hilangnya nyawa, bunuh diri dan pembunuhan.

Baca Juga

Dalam kasus tewasnya empat orang dalam satu rumah ini, kata Reza, tidak bisa untuk mengambil kesimpulan tunggal, yaitu  faktor kelaparan. Reza mengaku sulit untuk mencerna hal tersebut.

“Dengan kata lain, konsekuensinya adalah pihak kepolisian tetap harus memilah satu per satu. Janazah A meninggal karena apa, jenazah b karena apa, dan seterusnya. Karena tidak menutup kemungkinan dari 4 orang tersebut ada faktor kematian yang sifatnya kombinasi,” kata Reza dalam siaran youtube yang dikirimkan ke Republika, Sabtu (12/11/2022).

Maksud dari kombinasi adalah misalkan ada satu orang yang meracuni anggota keluarganya kemudian orang tersebut menghabisi dirinya. Maka dalam satu peristiwa ini bisa diketahui ada satu penyebab, yaitu pembunuhan dan bunuh diri. “Hal-hal seperti ini yang harus dipilah,” kata Reza.

Kalau dikaitkan dengan kelaparan, menurut Indra, penjelasan tentang perut kosong, kelaparan, tidak ada sisa makanan, tetap belum menjelaskan sesungguhnya atas penyebab kematian 4 orang tersebut.

Sebagai contoh kata dia, apakah sengaja kelaparan, membiarkan perut kosong selama berhari-hari adalah pilihan dari 4 orang itu. Jika itu memang menjadi pilihan mereka maka ini bunuh diri. Tetapi jika misalnya karena dimensia atau gangguan kejiwaan tertentu yang menyebabkan mereka tidak bisa berfikir secara jernih sehingga tidak bisa mencari makanan maka penyebab kematiannya natural atau alami.

“Tapi sebaliknya kalau ada satu pihak memaksa pihak lain untuk tidak makan berhari-hari, tidak memasok makanan secara sengaja selama sekian lama kepada anggota keluarganya maka ini justru pembunuhan,” ungkapnya.

Jadi penjelasan dari perut kosong pun, menurut Reza, belum titik akhir. Tetap harus dipastikan penyebab kematiannya, alami, kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement