Ahad 13 Nov 2022 07:56 WIB

Jakarta Jadi Lokasi Pameran Kolaborasi Budaya Indonesia-Jinju ‘Batik-Jinju Silk’

Pameran ini mengambil tema “Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk”.

Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, Korea Selatan membuka pameran batik Jinju silk.
Foto: Dok. Web
Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, Korea Selatan membuka pameran batik Jinju silk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, Korea Selatan Min Won-Sik mengungkapkan produk dari proyek kolaborasi antara batik Indonesia dan Jinju Silk berjudul “Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk” sedang dipamerkan dalam pameran busana yang ditujukan bagi pers lokal, penggiat fesyen, dan masyarakat umum di Jakarta tanggal 11 sampai 12 November. 

Dalam pameran tersebut, pengunjung dapat menikmati karya ‘Batik-Jinju Silk’ masa kini yang berdasar pada budaya tradisional Indonesia dan Kota Jinju. Pameran ini terwujud berkat kerjasama antar-KBRI Korea Selatan dengan KOSRI (Korea Silk Research Institute) dan didukung oleh Kota Jinju serta KOFICE (Korean Foundation for International Culture Exchange).

Baca Juga

Desainer Josephine Komara (CEO Bin House), seniman batik terkemuka Indonesia sekaligus pakar gerakan modernisasi batik dan Park Seon-ock (CEO GUIROE), desainer

Hanbok kontemporer Korea Selatan turut berpartisipasi dalam proyek kolaborasi kali ini.

Josephine Komara mendesain motif Batik-Jinju Silk untuk proyek ini, dan Park Seon-ock merancang Hanbok modern menggunakan kain motif batik tersebut. Dalam galeri akan dipamerkan pula Hanbok artis-artis Korea Selatan karya desainer Park Seon-ock dan Hanbok Dal Hangari hasil kolaborasi dengan Kim Yeon-ah. Program pengalaman budaya seperti mencoba pakaian Hanbok Jinju Silk bagi pengunjung umum juga akan dipersiapkan.

Batik adalah teknik pewarnaan kain menggunakan malam dan motifnya memiliki arti simbolis. Batik merupakan seni kehidupan yang mendampingi perjalanan hidup sehingga dapat disebut sebagai jiwa masyarakat Indonesia. Meskipun teknik seni kain batik terdapat di seluruh Asia, alasan ditetapkannya batik Indonesia sebagai Warisan Kebudayaan Tak Benda oleh UNESCO adalah karena budaya batik ada dalam kehidupan sehari-hari. 

Jinju Silk adalah industri sutra Korea Selatan. Tidak hanya sebagai produsen 80% sutra di Korea Selatan, Kota Jinju juga merupakan salah satu dari lima produsen sutra terbesar di dunia. Brokat yang diproduksi di Kota Jinju memiliki reputasi konservatif karena telah digunakan oleh keluarga kerajaan dari Dinasti Goryeo hingga Kekaisaran Korea.

“Kota Jinju yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif dalam bidang kerajinan dan kesenian rakyat oleh UNESCO adalah gudang harta berupa konten budaya,” kata Direktur Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jinju, Min Won-sik. 

Ia juga berkata akan melakukan upaya untuk menggali kembali warisan budaya Kota Jinju dan menggunakannya secara kreatif untuk meningkatkan nilai pendapatan daerah dan mempromosikan Kota Jinju. Pameran busana akan diadakan di Jakarta Lotte Shopping

Avenue yang berlokasi di Ice Palace Concert Hall tanggal 11-12 November 2022.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement