Ahad 13 Nov 2022 08:04 WIB

Tampak Mesra dengan Presiden Israel, PM Tunisia Dihujat   

Pemerintah Tunisia bantah kemesraan Perdana Menterinya dengan Presiden Israel

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Tunisia Najla Bouden.  Pemerintah Tunisia bantah kemesraan Perdana Menterinya dengan Presiden Israel
Foto: AP/Michel Euler
Perdana Menteri Tunisia Najla Bouden. Pemerintah Tunisia bantah kemesraan Perdana Menterinya dengan Presiden Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS — Obrolan ramah antara PM Tunisia dan presiden Israel di COP27 beberapa waktu lalu menyebabkan kegemparan di negara-negara Afrika Utara, di mana perasaan anti-normalisasi masih mendominiasi. 

Banyak pihak yang mengecam PM Tunisia karena bersikap ramah dengan Isaac Herzog. 

Baca Juga

Pada Senin (7/11/2022) lalu Perdana Menteri Tunisia Najla Bouden tertangkap kamera tersenyum dan mengangguk kepada Presiden Israel Isaac Herzog, ketika dua pejabat terlibat dalam percakapan singkat sambil berpose untuk foto bersama para pemimpin dunia di COP27 di Mesir. Video tersebut menjadi viral pada esok harinya, Selasa (8/11/2022). 

Keramahan Boumden kepada Herzog, yang secara luas dilihat di Tunisia sebagai pemimpin negara apartheid tidak sah dan tidak diakui atau didukung secara terbuka oleh Tunis, telah membuat marah beberapa aktivis dan organisasi, termasuk BDS Tunisia. 

"Percakapan ramah antara Najla Boden (dan Presiden Israel) ini adalah hal yang paling memalukan yang dilakukan pihak berwenang dalam dekade terakhir karena mereka menolak posisi tegas rakyat Tunisia di hak Palestina," kata Tunisia BDS dalam sebuah pernyataan pers, dilansir dari Alaraby, Jumat (11/11/2022). 

Kampanye Tunisia untuk memboikot dan menentang normalisasi (BDS) juga mengatakan tidak lagi terkejut dengan adegan seperti itu, setelah terungkapnya kemunafikan pidato Kais Saied dan jatuhnya daun ara dari pemerintahan teknokratisnya yang tunduk pada perintah kolonial. 

Situs berita Israel Hayom sebelumnya mengklaim bahwa Tunisia dan Israel telah membuka saluran komunikasi diplomatik untuk mendekatkan kedua negara. 

Kemudian langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Tunisia dengan menyatakan bahwa komunikasi diplomatik sedang berlangsung antara Tunisia dan Israel. 

Baca juga: Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat 

Kementerian menekankan bahwa Tunisia tidak tertarik untuk membangun hubungan diplomatik dengan entitas pendudukan. 

Tanggapan pertama terhadap normalisasi “senyum Bouden”, Menteri Tenaga Kerja Tunisia dan juru bicara resmi pemerintah Nasr al-Din al-Nusabi, mengatakan bahwa dirinya tidak melihat gambar perdana menteri berbicara dengan presiden Israel. 

"Saya sebenarnya tidak melihatnya (video Perdana Menteri Najla Boden dengan Presiden Israel). Kami akan memverifikasi masalah ini terlebih dahulu dan kemudian kami akan berinteraksi, tetapi saya tidak melihat gambarnya dan oleh karena itu saya tidak dapat berkomentar," kata Nusabi. 

Sementara itu, Kantor Presiden Israel menjelaskan bahwa Herzog menoleh ke para pemimpin yang berdiri di sampingnya dan memperkenalkan dirinya, sebagaimana kebiasaan. 

"Adapun Perdana Menteri Tunisia dan Perdana Menteri Lebanon, yang berdiri di dekatnya, ketika para pemimpin saling memperkenalkan diri, secara diam-diam dipahami bahwa mereka tidak dapat berbicara. Itulah keseluruhan percakapan antara ketiga pemimpin itu," kata media Israel menambahkan pernyataan pers yang diterbitkan pada Selasa.  

 

Sumber: alaraby 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement