Prihatin Fenomena Crazy Rich, Sasa Luncurkan The Crazy Kind

Red: Fernan Rahadi

PT Inti Sasa meluncurkan program Sasa Crazy Kind untuk berbagi kebaikan dengan membagi-bagikan produk Sasa Platinum Care+, yaitu produk yang sudah difortifikasi dengan vitamin, mineral dan omega 3 dan dilengkapi dengan kebaikan nutrisi, yang bermanfaat untuk mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia dan memperbaiki life quality index di Indonesia.
PT Inti Sasa meluncurkan program Sasa Crazy Kind untuk berbagi kebaikan dengan membagi-bagikan produk Sasa Platinum Care+, yaitu produk yang sudah difortifikasi dengan vitamin, mineral dan omega 3 dan dilengkapi dengan kebaikan nutrisi, yang bermanfaat untuk mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia dan memperbaiki life quality index di Indonesia. | Foto: dokpri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini terdapat fenomena di mana orang-orang secara sengaja memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki, mulai dari rumah mewah, villa, jet pribadi, sport car, moge atau motor gede, bahkan hingga jumlah saldo rekening pribadi. Fenomena yang dinamai flexing tersebut kemudian memunculkan istilah Crazy Rich bagi orang-orang kaya yang gemar pamer harga tersebut.

Fenomena tersebut ternyata mendapat tanggapan yang cukup meriah dari masyarakat Indonesia. Mengingat tidak dapat dipungkiri, bahwa harta akan menjadi topik yang selalu menarik untuk dibicarakan. Sehingga Crazy Rich yang awalnya bahkan tidak diketahui namanya latah muncul ke publik untuk sekedar mengikuti tren, ataupun untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat.

Sayangnya, disadari atau tidak, dibalik euforia fenomena Crazy Rich ini, tersimpan dampak negatif yang cukup meresahkan. Tidak sedikit yang kemudian terhipnotis ingin menjadi kaya secara cepat, tanpa peduli bagaimana prosesnya. Flexing juga dinilai sebagai tindakan minim empati, terlebih ketika banyak masyarakat yang sedang jatuh bangun ekonominya saat pandemi. Sungguh sebuah ironi ketika orang yang melakukan tindakan jauh dari norma dan etika, justru dijadikan teladan.

Kini, semakin banyak pihak yang mulai tersadar dan merasakan keresahan yang sama. Mereka mulai menyuarakannya melalui beragam cara, termasuk para youtuber melalui kanal Youtube-nya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menjadi kaya raya, tetapi kaya tidak melulu tentang membeli, tetapi juga memberi. Dunia tidak akan menjadi lebih baik jika Crazy Rich hanya pamer sana-sini sementara rakyat jelata hanya bisa gigit jari. 

Menanggapi fenomena ini, PT Sasa Inti, perusahaan bumbu masakan di Indonesia, mengambil tindakan dengan meluncurkan program Sasa Crazy Kind. Dalam program ini Sasa akan berbagi kebaikan dengan membagi-bagikan produk Sasa Platinum Care+, yaitu produk yang sudah difortifikasi dengan vitamin, mineral dan omega 3 dan dilengkapi dengan kebaikan nutrisi, yang bermanfaat untuk mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia dan memperbaiki life quality index di Indonesia.

Melansir Numbeo.com, life quality index Indonesia pada tahun 2022 berada di posisi ke 4 dari 6 negara di Asia Tenggara. Situasi ini yang turut mendorong Sasa untuk terus berinovasi dengan menciptakan produk-produk yang lebih sehat dan bernutrisi. Tidak hanya itu, Sasa Platinum Care+ juga hadir untuk memberikan kebahagiaan melalui makanan lezat yang mudah disajikan.

Menurut CEO dan President Director PT Inti Sasa, Rudolf Tjandra, gerakan ini akan menjadi sebuah gerakan yang masif dan berkelanjutan, bukan gerakan yang sifatnya hanya sementara. "Menurut saya, Sasa Crazy Kind adalah sebuah gerakan yang bagus untuk mengajak teman-teman semua untuk berbuat baik, tidak hanya saat ini, tapi juga diharapkan nantinya akan membentuk sebuah kebiasaan. Becoming crazy kind is the best way to change the world to be a better place," katanya.

Menurut Rudolf, kebaikan itu memang menular, tetapi tidak perlu menunggu waktu untuk ditularkan. "Jadi mari bersama-sama, mulai saat ini, mulai dari diri sendiri, kita berlomba-lomba berbuat kebaikan. Menjadi The Crazy Kind dan mengubah dunia menjadi lebih baik lagi. 

 

Terkait


Dalam SIAL Interfood, Sasa Ungkap Keberhasilan Ekspor Produk Selama 50 Tahun

Hati-Hati Flexing, Perilaku Pamer di Media Sosial Bisa Datangkan Petaka 

GP NasDem Dukung Sanksi Berat Pelaku Penipuan Berkedok Trading 

Bareskrim Pastikan Jemput Paksa Guru Trading Indra Kenz Hari Ini

GIS BEI UMP Gelar Talkshow Waspada Flexing untuk Bijak Berinvestasi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark