Ahad 13 Nov 2022 11:41 WIB

Pria Iran yang Menginspirasi Film The Terminal Meninggal Dunia

Mehran Karimi Nasseri sempat tinggal selama 18 tahun di Bandara Charles de Gaulle.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andri Saubani
Penumpang pesawat tiba di Bandara Charles Gaulle, Paris, Prancis. (ilustrasi)
Foto: AP/Francois Mori
Penumpang pesawat tiba di Bandara Charles Gaulle, Paris, Prancis. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang pria Iran yang tinggal selama 18 tahun di Bandara Charles de Gaulle di Paris, Prancis meninggal dunia pada Sabtu (12/11/2022). Kisah hidupnya yang unik itu menginspirasi film Steven Spielberg The Terminal.

Menurut seorang pejabat otoritas bandara Paris, Mehran Karimi Nasseri meninggal setelah serangan jantung di Terminal 2F bandara sekitar tengah hari. Polisi dan tim medis merawatnya tetapi tidak dapat menyelamatkannya.

Baca Juga

Nasseri tinggal di Terminal 1 bandara dari 1988 hingga 2006. Dia tertahan di fasilitas itu akibat masalah hukum karena dia tidak memiliki surat izin tinggal dan pilihan yang jelas.

Tahun demi tahun, dia tidur di bangku plastik merah, berteman dengan pekerja bandara, mandi di fasilitas staf, menulis di buku hariannya, membaca majalah, dan mengamati wisatawan yang lewat. Staf menjulukinya Lord Alfred, dan dia menjadi selebritas mini di antara penumpang.

"Akhirnya, saya akan meninggalkan bandara. Namun saya masih menunggu paspor atau visa transit," katanya kepada Associated Press pada 1999, sambil merokok pipa di bangkunya, tampak rapuh dengan rambut tipis panjang, mata cekung, dan pipi cekung.

Nasseri lahir pada 1945 di Soleiman, bagian dari Iran yang saat itu berada di bawah yurisdiksi Inggris, dari ayah Iran dan ibu Inggris. Dia meninggalkan Iran untuk belajar di Inggris pada 1974. Ketika dia kembali, dia dipenjara karena memprotes Syah dan diusir tanpa paspor.

Pria itu mengajukan suaka politik di beberapa negara di Eropa. UNHCR di Belgia memberinya kredensial pengungsi, tetapi dia mengatakan tas kerjanya yang berisi sertifikat pengungsi dicuri di stasiun kereta Paris.

Polisi Prancis kemudian menangkapnya, tetapi tidak dapat mendeportasinya ke mana pun karena tidak memiliki dokumen resmi. Dia berakhir di Charles de Gaulle pada Agustus 1988 dan tinggal bertahun-tahun.

Kecerobohan birokrasi lebih lanjut dan undang-undang imigrasi Eropa yang semakin ketat membuatnya berada di tanah tak bertuan yang sah selama bertahun-tahun. Ketika dia akhirnya menerima surat-surat pengungsi, dia terkejut dan justru muncul rasa tidak aman meninggalkan bandara.

Nasseri dilaporkan menolak untuk menandatanganinya dan akhirnya tinggal di sana beberapa tahun lagi sampai dirawat di rumah sakit pada 2006. Dia pun akhirnya tinggal di tempat penampungan di Paris.

Para staf bandara berteman dengannya dan mengatakan tahun-tahun tinggal di ruang tanpa jendela berdampak pada kondisi mentalnya. Dokter bandara pada 1990-an mengkhawatirkan kesehatan fisik dan mentalnya dengan menggambarkannya sedang difosilkan.

Seorang teman agen tiket membandingkannya dengan seorang tahanan yang tidak mampu hidup di luar. Dalam minggu-minggu sebelum kematiannya, Nasseri telah kembali tinggal di Charles de Gaulle.

Kisah Nasseri yang membingungkan menginspirasi The Terminal pada 2004 yang dibintangi oleh Tom Hanks. Kemudian muncul film produksi Prancis Lost in Transit, dan sebuah opera berjudul Flight.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement