Ahad 13 Nov 2022 18:48 WIB

Pertamina-ExxonMobil Perkuat Kerja Sama Dekarbonisasi Kejar Target Nol Emisi 2060

Pertamina dan Exxon berhasil menemukan potensi CO2 hingga 1 miliar ton.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Penandatanganan Kesepakatan kerja sama Pertamina dan ExxonMobil di Amerika Serikat.
Foto: Pertamina
Penandatanganan Kesepakatan kerja sama Pertamina dan ExxonMobil di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi bersama Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi karbon dioksida (C02) dengan kapasitas hingga 1 miliar ton yang ditemukan di lapangan migas Pertamina. Kapasitas CO2 besar ini bisa untuk menyimpan secara permanen CO2 emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini, hingga 16 tahun ke depan.

Penemuan potensi C02 yang besar ini menjadi titik cerah pengembangan bisnis  Carbon Capture and Storage (CCS) serta upaya dekarbonisasi di Indonesia. Atas dasar itulah Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS  yang dilakukan juga dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.

Baca Juga

Kerja sama tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan President Asia Pacific Exxon Mobile Low Carbon Solution and President ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed serta disaksikan juga oleh Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Sung Y Kim di Nusa Dua, Bali pada Ahad (13/11/2022).

Hadir dalam penandatangan kerja sama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.