Ahad 13 Nov 2022 19:41 WIB

Badan Pangan Ajak Kerja Sama Ulama-Umara Bangun Ketahanan Pangan

Kerja sama ulama dan umara wujudkan ketahanan pangan sangat penting

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ketahanan pangan. Kerja sama ulama dan umara wujudkan ketahanan pangan sangat penting
Ilustrasi ketahanan pangan. Kerja sama ulama dan umara wujudkan ketahanan pangan sangat penting

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (NFA) mengajak kerja sama antara ulama dan umara untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. 

Kerja sama tersebut menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah bersama-sama dengan masyarakat, termasuk para tokoh masyarakat, ulama, serta kiai.

Baca Juga

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menurutkan, Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan yang melahirkan generasi penerus bangsa pun memiliki peran strategis dalam pembangunan ketahanan pangan nasional. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Lulusan pondok pesantren kalau sudah dibekali pendidikan dan pelatihan yang baik ditambah dengan pemenuhan kecukupan gizi yang seimbang, Insyaallah pesantren sebagai tonggak terciptanya ketahanan pangan akan memberi kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara," ujar Arief dalam Sarasehan Kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur seperti dikutip dalam siaran pers, Ahad (13/11/2022).

Arief mengatakan, secara langsung, pemenuhan konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada santri akan dapat mendorong pola hidup yang sehat, aktif, dan produktif.

Sedangkan dalam jangka waktu panjang, lulusan Ponpes yang telah dibekali keterampilan baik di bidang pertanian maupun peternakan nantinya akan memberi kontribusi yang besar bagi pembangunan ketahanan pangan nasional di masa mendatang.

Pesantren dapat menjadi sentra untuk pemenuhan ketersediaan pangan. Kepemilikan lahan Ponpes yang cukup luas dan didukung SDM yang memadai menjadi potensi besar untuk pengembangan sektor pertanian.

Secara minimal dapat mewujudkan kemandirian pangan pesantren, selanjutnya pesantren dapat menjadi pusat stabilisasi pasokan dan harga pangan, misal dengan Gelar Pangan Murah yang diadakan di pesantren.

"Apabila ulama, umaro, dan umat bersatu dalam pembangunan ketahanan pangan saya yakin krisis pangan dan inflasi bisa kita atasi," tambahnya.

Arief menyebut wilayah 'tapal kuda' Jawa Timur sebagai daerah yang memiliki banyak Ponpes memiliki potensi yang sangat besar dalam menentukan nasib bangsa ke depan.

Kontribusi dari Ponpes di Jawa Timur apabila dapat ditularkan ke wilayah lain pasti akan menjadi gerakan yang masif untuk mencegah terjadinya kerawanan pangan dan gizi.

Oleh sebab itu dia berpesan kepada para tokoh masyarakat, ulama, dan kyai agar terus bersinergi dalam ekosistem pangan yang sedang dibangun pemerintah saat ini, antara lain dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah setempat, misalnya melalui Gerakan Makan Telur bersama para santri. 

Dalam kesempatan sama, pimpinan Ponpes Al-Ishlah KH Thoha Yusuf Zakariya, mengatakan, melalui sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan pemuka agama seperti ini akan dapat memberikan dampak yang positif bagi masa depan bangsa.

Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama 

Selain pembekalan keterampilan di bidang pertanian dan peternakan, jiwa kewirausahaan juga ditumbuhkan pada diri santri sehingga lulusan Ponpes Al-Ishlah dapat memberi manfaat secara maksimal di masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan saat ini Ponpes Al-Ishlah telah memiliki berbagai unit usaha di bidang pertanian, peternakan, hingga budidaya ikan. 

Ponpes Al-Ishlah juga telah memiliki satu unit cold storage portable sebagai sarana penyimpanan ikan dengan kapasitas 50 ton.

"Kita sosialisasikan ketahanan pangan dan gizi kepada para santri sejak dini agar di hari depannya kelak mereka bisa menjadi orang yang berhasil dan bisa memberi kontribusi positif bagi bangsa, negara, dan agama," terangnya.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement