Senin 14 Nov 2022 05:26 WIB

Teleskop Ungkap Foto Galaksi Kerdil yang Misterius

JWST mengungkap galaksi kerdil dengan jarak tiga juta cahaya dari Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
JWST mengungkap galaksi kerdil bernama Wolf Lundmark Melotte (WLM). Galaksi ini berada sekitar tiga juta cahaya dari Bumi.
Foto: NASA, ESA, CSA, STScI
JWST mengungkap galaksi kerdil bernama Wolf Lundmark Melotte (WLM). Galaksi ini berada sekitar tiga juta cahaya dari Bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Teleskop luar angkasa James Webb (JWST) mencitrakan galaksi Bima Sakti dengan detail yang menakjubkan. Teleskop ini berhasil menangkap galaksi kerdil yang sepi di lingkungan galaksi Bima Sakti.

JWST mengungkap galaksi kerdil bernama Wolf Lundmark Melotte (WLM). Galaksi ini berada sekitar tiga juta cahaya dari Bumi. 

Baca Juga

Dilansir dari Space, Ahad (13/11/2022), galaksi kerdil ini berada di di konstelasi Cetus. Sifatnya yang terisolasi dan kurangnya interaksi dengan galaksi lain, termasuk Bima Sakti, membuat WLM berguna dalam mempelajari bagaimana bintang berevolusi di galaksi yang lebih kecil.

“Kami pikir WLM belum berinteraksi dengan sistem lain, yang membuatnya sangat bagus untuk menguji teori pembentukan dan evolusi galaksi kami,” kata Kristen McQuinn, seorang astronom di Rutgers University di New Jersey.

“Banyak galaksi terdekat lainnya terjalin dan terjerat dengan Bima Sakti, yang membuat mereka lebih sulit untuk dipelajari.”

McQuinn menunjukkan alasan kedua mengapa WLM menjadi target yang menarik. Gasnya sangat mirip dengan galaksi di alam semesta awal, tanpa unsur yang lebih berat dari hidrogen dan helium. Jika gas dari galaksi-galaksi awal itu tidak pernah mengandung unsur-unsur yang lebih berat, gas di WLM telah kehilangan unsur-unsur ini karena fenomena yang disebut angin galaksi.

Angin ini berasal dari supernova, atau bintang yang meledak. Lantaran WLM memiliki massa yang sangat kecil, angin ini dapat mendorong material keluar dari galaksi kerdil.

Dalam gambar JWST dari WLM, McQuinn menggambarkan melihat susunan bintang individu pada titik berbeda dalam evolusinya dengan berbagai warna, ukuran, suhu, dan usia. Gambar tersebut juga menunjukkan awan gas dan debu molekuler, yang disebut nebula, yang mengandung bahan mentah untuk pembentukan bintang di dalam WLM.

Di galaksi latar belakang, JWST melihat fitur menarik seperti ekor pasang surut, yang merupakan struktur yang terbuat dari bintang, debu, dan gas yang diciptakan oleh interaksi gravitasi antar galaksi.

Tujuan utama JWST dalam mempelajari WLM adalah untuk merekonstruksi sejarah kelahiran bintang galaksi kerdil. “Bintang bermassa rendah dapat hidup selama miliaran tahun, yang berarti beberapa bintang yang kita lihat di WLM hari ini terbentuk di awal alam semesta,” kata McQuinn.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement