Dia belajar sampai kelas enam di sebuah desa, setelah itu ayahnya memindahkan keluarganya ke kota terdekat Charikar, tepat di utara Kabul, di mana anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
"Daripada belajar, sekarang saya mencuci piring, mencuci pakaian dan mengepel lantai. Semua ini sangat sulit," katanya sambil menyajikan sarapan untuk ayahnya Abdul Qadir (45).
Qadir bermaksud membiarkan Maryam dan saudara perempuannya belajar untuk mendapatkan gelar sebelum mencari pelamar.
"Saya ingin mereka menyelesaikan pendidikan universitas karena saya telah bekerja keras untuk itu dan telah menghabiskan begitu banyak uang untuk mereka," katanya kepada AFP.