REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Surah Ghafir disebut juga surat Hawamim. Kata tersebut adalah bentuk jamak dari hamim, yaitu huruf ha dan mim. Ini adalah salah satu pembuka sebagian surat Alquran, seperti alif laam mim dan sebagainya.
Disebut almuqath'ah (terputus) kerena ia harus dibaca secara terputus antara satu huruf dengan lainnya, misalnya, dibaca ali-laam-miim.
Secara keseluruhan ada 29 surat yang dibuka dengan huruf-huruf al-muqathaah tersebut.
Khusus surah-surah yang dibuka dengan hawamim ada tujuh, yaitu surah Ghafir, Fishshilar, asy-Syu ra, az- Zukhruf, ad-Dukhan, al-Jatsiyah, dan al-Ahqaaf.
Hasil penelitian para ulama menunjukkan bahwa ada kemiripan antara satu dengan lainnya dari ketujuh surah tersebut, yaitu sebagai surah Makkiyah (diturunkan sebelum hijrah).
Surat-surat terebut fokus pembahasan kepada akidah, dibuka dengan penegasan tentang Alquran sebagai kitab yang turun dari Allah SWT, disebutkannya kisah Nabi Musa dan Bani Israil, perpindahan risalah dari Bani Israil kepada umat Islam, anjuran persatuan, dan pemberian maaf.
Dari segi urutan dalam mushaf ketujuh surah tersebut terletak berurutan. Ada yang menyebutkan bahwa ketujuh-tujuhnya turun secara bersamaan.
Imam as-Suyuthi menyatakan bahwa surat-surat hawamim itu diturunkan setelah surat az-Zumar, secara berurutan seperti susunannya yang terdapat dalam mushaf Alquran sebagaimana disebutkan di atas.
Tentang keutamaannya, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa segala sesuatu mempunyai buah. Adapun buah Alquran adalah surat-surat yang dibuka dengan hamim.
Ibn Masud berkata bahwa ketujuhnya adalah mahkota Alquran. Ibn Abbas menyebutkan bahwa segala sesuatu ada intinya, ketujuh surah tersebut inti Alquran.
Pernah suatu hari ada seorang kakek renta datang kepada Rasulullah SAW dan memohon agar diajarkan surat-surat khusus yang bisa selalu ia baca di masa tua.
Sebab, lidahnya mudah lelah, tidak sanggup membaca semua Alquran sebagaimana kebiasaannya. Rasulullah SAW berpesan bacalah surat-surat hawamim:
فاقرأ ثلاثا من ذوات "faqqra' min dzawwati haamiim tsalatsan".
Ini menggambarkan selain keutamaan surah-surah hawamim, juga betapa Nabi selalu membantu umatnya agar jangan sekali-kali terlepas dari Alquran sekalipun hanya membaca sebagiannya (HR Abu Daud).
Tentang keutamaan surah Ghafir, Imam at-Turmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa surah Ghafir jika dibaca bersamaan dengan ayat kursi akan menyebabkan turunnya pertolongan Allah SWT yang dengannya seorang hamba terjaga dari segala keburukan:
من قرأَ آيةَ الكرسيِّ وأوَّلَ ( حم ) المؤمِنِ عُصِمَ ذلِكَ اليومَ من كلِّ سوءٍ
"Man qara'a ayatal kursi, wa awwalu haamiim al-mu'min, ushima dzaalikal yaumi min kulli suuin."
Dalam hadis ini disebutkan surat "al-mukmin" (seorang mukmin), maksudnya surat Ghafir.
Nama "al-mukmin" tersebut untuk menunjukkan kisah seorang pengikut Nabi Musa yang menyembunyikan imannya di hadapan Fir'aun, tetapi ia tetap berdakwah secara diplomatis untuk membalas Nabi Musa.
Dakwah diplomatis tersebut telah menjadi bukti keteguhan imannya dalam mencegah kezaliman Firaun. Karena itu, Allah SWT merekamnya sesuai dengan tema pokok surat Ghafir.