Senin 14 Nov 2022 10:55 WIB

BPBD Gorontalo Utara: 6 Desa di Dua Kecamatan Terdampak Banjir

Tidak ada korban jiwa dalam encana banjir di Gorontalo Utara

Red: Nur Aini
Ilustrasi banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menyatakan terdapat enam desa di dua kecamatan, terdampak banjir pada Ahad (13/11/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menyatakan terdapat enam desa di dua kecamatan, terdampak banjir pada Ahad (13/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo menyatakan terdapat enam desa di dua kecamatan, terdampak banjir pada Ahad (13/11/2022).

"Informasi awal yang kami terima, sebanyak enam desa terdampak banjir pada Ahad sore hingga malam (13/11). Namun data warga terdampak, masih menunggu laporan resmi dari pemerintah kecamatan dan desa," kata pelaksana tugas (Plt) BPBD Gorontalo Utara, Rully Tanaiyo, di Gorontalo, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Desa-desa terdampak banjir yaitu, dua lokasi di Desa Titidu, Pasar Jajan, dan wilayah sekitarnya di Desa Moluo, serta Desa Katialada di Kecamatan Kwandang. Selain itu, ada Desa Jembatan Merah, Milango, dan Leyao di Kecamatan Tomilito. Dengan ketinggian banjir ekstrem di beberapa dusun, di antaranya Dusun Milango Bawah, mencapai lebih dari 1 meter. Sehingga pihaknya bersama tim SAR, TNI dan Polri, harus melakukan evakuasi warga. Menurut dia, tidak ada korban jiwa dan banjir mulai surut pada pukul 23.00 WITA, kecuali di Desa Milango, baru surut sekitar pukul 05.00 WITA pada Senin.

Banjir dipicu curah hujan tinggi, menyebabkan daerah aliran sungai yang melintasi desa-desa tersebut meluap. Saat ini, katanya, BPBD bersama Dinas Sosial, masih mencari lokasi strategis untuk mendirikan dapur umum, agar memudahkan distribusi makanan siap saji. "Kami mulai distribusi makanan siap saji pada pukul 10 pagi ini. Untuk tahap awal sebanyak 500 bungkus makanan," katanya.

Kepala Desa Leyao, Arfan Muhsin, mengatakan, wilayah tersebut memerlukan bantuan makanan siap saji, air minum, dan selimut. Rata-rata permukiman warga terendam dan peralatan dapur pun terendam lumpur sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan memasak. "Kami berharap bantuan makanan siap saji dan air minum, dapat segera diterima warga terdampak. Mengingat banjir merendam desa itu sejak Ahad sore mulai pukul 17.55 WITA," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement