Senin 14 Nov 2022 11:06 WIB

Sejarah Kalideres, Zaman Belanda Dulu Ramai Dilintasi Perahu Kini Hitam dan Bau

Kalideres adalah sungai buatan yang dibangun seorang tuan tanah di era VOC sebagai penghubung Tangerang dan Batavia.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.
Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.

Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.
Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Nama Kalideres mencuat setelah kematian satu keluarga yang berjumlah empat orang di dalam rumah. Dugaan awal keempat korban meninggal dunia karena kelaparan dan dehidrasi dengan waktu kematian yang berbeda-beda. Namun kali ini kita tidak akan membahas soal misteri di balik kematian keluarga yang tinggal di rumah cukup mewah tersebut, tetapi Sedulur akan kami ajak mencari tahu soal asal usul Kalideres.

Kalideres secara denotatif diartikan sebagai sungai atau kali yang airnya mengalir dengan deras. Sungai atau kali yang aliran airnya deras biasanya mengalir di dataran tinggi atau bagian hulu. Namun, mengapa wilayah itu disebut Kalideres, padahal Jakarta secara geografis terletak di dataran rendah, artinya sungai-sungai yang mengalir bermuara di sebagian besar wilayah Jakarta.

BACA JUGA: Untung Suropati Bikin Kompeni Belanda Keki Setengah Mati

Kalideres adalah sebuah kecamatan berada di barat Jakarta dan tempat yang paling dikenal masyarakat adalah Terminal Bus Kota Kalideres yang terkenal dengan copet hingga pengamen yang kerap meminta paksa. Secara administratif ada lima kelurahan di Kalideres, yakni Kelurahan Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, Kalideres dan Semanan yang membentang di 3.000 hektar area Kecamatan Kalideres.

Nama Kalideres diambil dari penggabungan dua kali, yakni kali dan deres. Kali berasal dari bahasa Jawa yang berarti sungai serta deres atau deras yang bermakna aliran air yang cepat. Dari penggabungan dua kata tersebut dapat diartikan Kalideres adalah sungai yang memiliki aliran air yang deras atau cepat.

BACA JUGA: Kesurupan Hantu Museum Nasional, Eh Setannya Takut Dijejelin Tai Kotok

Namun penamaan Kalideres tidak sepenuhnya tepat. Sebab, kali yang ada di wilayah tersebut bukan terbentuk secara alami, melainkan sebuah sungai buatan atau sejenis salurah air yang disebut orang Belanda sebagai vaart, yang berarti saluran air atau disebut sodetan sungai.

Orang Belanda juga memiliki beberapa jenis sungai buatan yang dibedakan berdasarkan lebar dan peruntukkannya. Di antaranya yakni gracht (kanal), sloot (parit), slokkan (selokan). Berdasarkan kegunaan dan ukurannya antara gracht (kanal) dan vaart (saluran) sama saja. Sementara sloot (parit) serta slokkan (selokan) secara ukuran relatif sama, akan tetapi secara kegunaan parit pada masa lalu penggunaannya berkaitan dengan bangunan benteng maupun untuk sarana pertahanan.

BACA JUGA: Makam Keramat Bertuliskan Nesah Binti Nabi Sulaiman Berusia 1.200 Tahun Hebohkan Warga Tangerang

Di zaman Belanda, Kalideres disebut sebagai Mookervaart.... baca kelanjutannya di halaman selanjutnya ya...


 Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.
Mookervaart atau dikenal Kalideres. Sungai buatan yang dibangun selama tiga tahun ini untuk jalur lalu lintas perahu ini yang menghubungkan Tangerang dan Batavia. Foto: IST.

ASAL USUL NAMA KALIDERES ATAU MOOKERVAART

Di sepanjang sisi Jalan Daan Mogot dari arah Tangerang menuju Jakarta akan terlihat saluran air yang memiliki lebar sekitar 20 meter. "Sungai" ini di masa Kompeni disebut Mookervaart. Penyebutan Mookervaart diambil dari nama seorang tuan tanah Belanda Vincent van Moock yang mendapatkan izin dari pemerintah VOC untuk membangunnya.

Saluran Mookervaart ini menjadi "tali penghubung" antara Tangerang dan Batavia. Aliran airnya mengalir dari Sungai Cisadane hingga Kali Angke. Saluran yang dibangun selama tiga tahun dari 1682 hingga 1685 awalnya akan digunakan sebagai sarana keperluan lalu lintas perahu yang menghubungkan Batavia dengan daerah-daerah pinggiran. Karena sebagai perlintasan perahu, air yang mengalir di Mookervaart sangat deras karena sehingga orang-orang sekitar menyebutnya sebagai Kalideres.

BACA JUGA: Kaiin Bapa Kayah, Pendekar dari Tangerang yang Lawan Kompeni dan Tuan Tanah Pencekik Rakyat

Ada air berarti ada kehidupan. Ketika saluran Mookervaart terbentuk, maka wilayah pinggiran sungai yang sebelumnya hutan perlahan-lahan berganti menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman penduduk.

Sayangnya seiiring waktu Mookervaart yang dulu menjadi jalur perahu yang menghubungkan Tangerang dengan Batavia, kini sudah tidak lagi digunakan. Banyak faktor yang menyebabkan fungsi aliran ini hilang, seperti air yang menghitam karena tercemar karena pabrik-pabrik di sepanjang Kalideres, hingga aliran airnya yang kini melambat tak lagi deras seperti dulu.

BACA JUGA: Nama Kota Tua Diganti Jadi Batavia: Ini Pintu Kecil Menuju Benteng Batavia Zaman Belanda

.

DENGARKAN DONGENG PILIHAN UNTUK ANDA:

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Savefrom.net: Download Video Youtube Ubah Jadi MP3, Gratis, Gampang, Aman

> Y2Mate: Download Video YouTube Convert Menjadi Lagu (MP3), Aman, Gratis, Gampang

> YTMP3 Converter: Download Lagu MP3 dari YouTube, Aman, Gampang tanpa Instal Aplikasi di HP, Gratis

> FreeMP3Downloads: Gratis Download Lagu MP3 dan MP4, Cukup Ketik Judul Lalu Save di HP

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/188357/sejarah-kalideres-zaman-belanda-dulu-ramai-dilintasi-perahu-kini-hitam-dan-bau
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement