REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam mengingatkan manusia agar menghargai usianya sebelum ajal menjemputnya. Usia yang telah berlalu tidak mungkin tergantikan.
Jika usia digunakan untuk maksiat dan berbuat dosa pasti akan berakhir dengan penyesalan di akhirat kelak. Maka manfaatkan usia yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Orang yang telah mati dan mendapat siksa neraka, keinginannya hanya satu, yaitu kembali ke dunia untuk menjalankan hidup dengan sebaik-baiknya sesuai perintah Allah SWT. Tapi semua itu sia-sia karena dunia sudah hancur. Untuk itu, manfaatkanlah usia yang masih tersisa ini dengan sebaik-baiknya sesuai perintah Allah SWT.
"Usia kamu yang telah berlalu tidak mungkin tergantikan. Sesuatu yang kamu dapatkan darinya tidak ternilai harganya." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)
Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah mengenai betapa berharganya waktu dan usia.
Usia itu tidak ternilai harganya. Jika kamu melewatinya dengan maksiat dan kemungkaran maka kamu akan menyesalinya di akhirat kelak.
Ketika dimasukan ke neraka, kamu akan memohon kepada Allah SWT untuk dikembalikan ke dunia. Sehingga kamu bisa memanfaatkan setiap waktu yang dianugerahkan kepada kamu. Tetapi semua itu sia-sia belaka. Sebab, dunia sudah digulung dan dihancurkan.
Namun, jikalau kamu pintar memanfaatkan waktu dengan baik, maka kamu akan menikmati hasilnya di akhirat kelak. Sesuatu yang kamu rindukan selama di dunia, akan kamu dapatkan versi terbaiknya di surga.
Jika kamu menahan diri untuk tidak bercanda secara berlebihan selama di dunia, dan lebih banyak menggunakan waktu untuk beribadah, maka kamu akan diberikan balasan yang layak dan ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT.
Mulai sekarang dan detik ini juga, manfaatkanlah usia kamu sebaik-baiknya. Jangan melalaikan dan menyia-nyiakan umur dalam kemaksiatan. Isilah selalu usia kamu dengan ketaatan. Setiap perbuatan kamu niatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Penyesalan itu selalu berada di akhir peristiwa. Jadikanlah sejarah orang-orang terdahulu sebagai pelajaran.