Senin 14 Nov 2022 17:55 WIB

Kherson Ukraina Bersiap Pulihkan Listrik Hingga Air

Sebagian besar rumah di kota Kherson masih tanpa listrik dan air.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Di desa Vavylove, seorang prajurit Ukraina memeluk ibunya setelah dipersatukan kembali untuk pertama kalinya sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah Kherson, Ukraina selatan, Minggu, 13 November 2022. Perebutan kembali Kherson oleh Ukraina merupakan kemunduran yang signifikan bagi Kremlin dan itu terjadi sekitar enam minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menganeksasi wilayah Kherson dan tiga provinsi lain di Ukraina selatan dan timur — yang melanggar hukum internasional — dan menyatakannya sebagai wilayah Rusia.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Di desa Vavylove, seorang prajurit Ukraina memeluk ibunya setelah dipersatukan kembali untuk pertama kalinya sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah Kherson, Ukraina selatan, Minggu, 13 November 2022. Perebutan kembali Kherson oleh Ukraina merupakan kemunduran yang signifikan bagi Kremlin dan itu terjadi sekitar enam minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menganeksasi wilayah Kherson dan tiga provinsi lain di Ukraina selatan dan timur — yang melanggar hukum internasional — dan menyatakannya sebagai wilayah Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON — Perusahaan utilitas di Kherson bekerja untuk memulihkan infrastruktur kritis yang rusak akibat penambangan yang dilakukan pasukan Rusia. Sebagian besar rumah di kota Ukraina selatan masih tanpa listrik dan air.

Gubernur wilayah Kherson, Yaroslav Yanushevych, mengatakan pihak berwenang memutuskan untuk mempertahankan jam malam dari pukul 17.00 hingga 08.00 waktu setempat. Pemerintah melarang orang meninggalkan atau memasuki kota sebagai tindakan keamanan.

"Musuh menambang semua objek infrastruktur kritis. Kami berusaha bertemu dalam beberapa hari dan (kemudian) membuka kota," kata Yanushevych kepada TV Ukraina, Ahad (13/11/2022).

Dia juga berharap operator telepon seluler dapat segera memberikan layanan. Pasukan Ukraina tiba di pusat Kherson pada Jumat (11/11/2022), setelah Rusia meninggalkan satu-satunya ibu kota regional yang telah direbutnya sejak invasi dimulai pada Februari lalu.

Kepala kereta api negara Ukraina mengatakan layanan kereta api ke Kherson diperkirakan akan dilanjutkan pada pekan ini. Namun, pejabat regional lainnya mengatakan bahwa sementara pembersihan ranjau sedang dilakukan dan pihak berwenang bekerja untuk memulihkan layanan kritis.

"Kebanyakan rumah tidak memiliki listrik, tidak ada air, dan masalah dengan pasokan gas," ujar wakil ketua pertama dewan regional Kherson, Yuriy Sobolevskiy.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa sebelum melarikan diri dari Kherson, penjajah menghancurkan semua infrastruktur penting, seperti komunikasi, air, panas, listrik. Sementara penduduk yang bergembira menyambut kedatangan pasukan Ukraina di Kherson, staf umum Ukraina melaporkan pertempuran sengit berlanjut di sepanjang front timur di wilayah Donetsk dan Luhansk. Selama 24 jam terakhir, pasukannya memukul mundur serangan Rusia di beberapa permukiman di kedua wilayah.

Zelenskiy memuji keberhasilan Ukraina di Kherson dan di tempat lain sebagian, karena perlawanan keras di wilayah Donetsk meskipun serangan Rusia terjadi berulang kali.

"Itu hanya neraka - ada pertempuran yang sangat sengit di sana setiap hari," kata dia.

Ratusan warga berbaris di jalan-jalan Kherson pada Sabtu (12/11/2022), mengibarkan bendera nasional, meneriakkan terima kasih, dan memberi prajurit Ukraina pita biru dan kuning.

"Tidak mungkin mengungkapkan dengan kata-kata apa yang saya rasakan sekarang. Belum pernah dalam hidup saya sebelumnya saya merasakan kegembiraan seperti sekarang," ujar salah satu warga Kherson, Natalia Koloba.

Jalan menuju Kherson dari Mykolaiv dipagari oleh ladang-ladang yang terbengkalai oleh bermil-mil parit Rusia yang ditinggalkan. Sebuah tank T72 yang hancur tergeletak dengan turretnya terbalik. Parit yang ditinggalkan dipenuhi sampah, selimut, dan jaring kamuflase. Sebuah parit irigasi dipenuhi dengan peralatan Rusia yang dibuang dan beberapa ranjau anti-tank terlihat di pinggir jalan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement