Senin 14 Nov 2022 20:35 WIB

Perdana Menteri Jepang akan Bertemu Presiden China

PM Jepang dan Presiden China akan bahas ketegangan di Taiwan dan Korut

uru bicara pemerintah Jepang mengatakan Perdana Menteri Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Mereka akan membicarakan ketegangan di Asia terutama Taiwan dan Korea Utara (Korut).
Foto: AP/Ng Han Guan
uru bicara pemerintah Jepang mengatakan Perdana Menteri Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Mereka akan membicarakan ketegangan di Asia terutama Taiwan dan Korea Utara (Korut).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan Perdana Menteri Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Mereka akan membicarakan ketegangan di Asia terutama Taiwan dan Korea Utara (Korut).

"Penting untuk membangun hubungan Jepang-China yang konstruktif dan stabil melalui upaya Jepang dan China," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers rutin di Tokyo, Senin (14/11/2022).

"Kami ingin mengadakan pertemuan untuk memajukan (hubungan bilateral)," tambahnya.

Pemerintah Jepang mengatakan kedua kepala pemerintahan itu berada di Indonesia untuk menghadiri pertemuan G-20 pada Selasa (15/11/2022). Keduanya juga akan berkunjung ke Thailand untuk menghadiri pertemuan APEC pada pekan ini.

Hubungan China-Jepang sudah lama renggang karena sengketa pulau-pulau kecil tak berpenghuni di Laut China Timur, warisan penjajahan Jepang pada Perang Dunia II dan rivalitas di kawasan.

Tahun ini hubungan kedua negara semakin renggang usai China melepaskan tembakan rudal balistik ke perairan dekat Jepang. Tidak lama setelah ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.

Jepang dan sekutu utamanya, AS, mengecam langkah China tersebut. Dalam dokumen putih departemen pertahanan tahun 2019 lalu Jepang menetapkan China sebagai ancaman utamanya.

Tokyo khawatir pelanggaran norma-norma internasional, tekanannya pada Taiwan dan cepatnya modernisasi militer China menimbulkan ancaman serius. Pakar keamanan menilai kekhawatiran ini semakin intensif setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Terakhir kali kepala pemerintah Jepang dan China bertemu terjadi pada Desember 2019 lalu. Ketika Xi bertemu dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe di Beijing. Saat itu Xi dijadwalkan berkunjung ke Tokyo pada tahun 2020 tapi ditunda karena Covid-19.

Tahun ini menandai 50 tahun normalisasi hubungan kedua negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement