Senin 14 Nov 2022 16:59 WIB

Masjid Raya Syeikh Zayed akan Menjadi Tempat Aktivitas Keagamaan dan Sosial

Masjid Raya Syeikh Zayed diharapkan bisa menjadi pusat literasi keagamaan.

Masjid Sheikh Zayed Solo menjadi salah satu masjid penting di Indonesia. Sebab, katanya, masjid tersebut diproyeksikan menjadi contoh tata kelola masjid yang profesional bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia. Masjid Raya Syeikh Zayed akan Menjadi Tempat Aktivitas Keagamaan dan Sosial
Foto: Kemenag
Masjid Sheikh Zayed Solo menjadi salah satu masjid penting di Indonesia. Sebab, katanya, masjid tersebut diproyeksikan menjadi contoh tata kelola masjid yang profesional bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia. Masjid Raya Syeikh Zayed akan Menjadi Tempat Aktivitas Keagamaan dan Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama berharap Masjid Raya Syeikh Zayed di Kota Surakarta, Jawa Tengah bisa menjadi pusat literasi keagamaan.

"Masjid ini akan menjadi pusat diseminasi dan pengembangan literasi keagamaan, tidak hanya dirasakan oleh umat Islam atau masyarakat yang ada di Solo, tapi dunia," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Ia mengemukakan, masjid yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu akan menjadi tempat berbagai aktivitas keagamaan maupun sosial sekaligus sarana penyebarluasan pemahaman agama yang moderat. "Semoga masjid ini menjadi contoh dan role model masjid yang mampu meningkatkan kesalehan dan juga kesejahteraan umatnya," kata dia.

Kamaruddin sebelumnya telah melantik Pelaksana Harian Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Ahad (13/11/2022). Kamaruddin berharap, hadirnya pengelola masjid di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan membawa pada tata kelola masjid yang profesional. Dia juga berharap, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan menjadi pusat diseminasi dan pengembangan literasi keagamaan yang moderat di Indonesia.

"Kita berharap masjid ini akan menjadi pusat diseminasi dan pengembangan literasi keagamaan Islam. Oleh karena itu, kami berharap masjid ini akan menghadirkan program-program yang produktif untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama," katanya.

Pada kesempatan itu, KH. Abdul Rozaq Shofwan didaulat sebagai Ketua Harian sekaligus Imam Besar Masjid Raya Sheikh Zayed. Pelantikan disaksikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Adib dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Musta'in Ahmad. Hadir juga sejumlah pejabat eselon 3 di lingkungan Ditjen Bimas Islam Kemenag.

Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Surakarta merupakan hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan kepada Pemerintah Indonesia. Rancangan masjid itu dibuat serupa dengan Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab meresmikan masjid tersebut dengan menandatangani prasasti serta menanam pohon Sala di area masjid.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement