REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Masjid-e-Ayodhya yang akan terletak di desa Dhannipur dekat Ayodhya, India, kemungkinan akan dimulai pada 26 Januari tahun depan. Menurut pengurus Yayasan Budaya Indo-Islam Trust yang akan mengawasi pembangunan masjid, semua persetujuan yang diperlukan, termasuk peta dan perubahan penggunaan lahan, akan selesai dalam beberapa hari ke depan.
"Otoritas Pembangunan Ayodhya akan mengirimkan proposal untuk mengubah penggunaan lahan, peta yang akan segera disetujui, dan pekerjaan konstruksi dimulai setelah dokumen yang diperlukan selesai," kata seorang pejabat senior Trust di Ayodhya.
Dia mengatakan Trust telah menyerahkan peta tersebut ke pemerintah kabupaten pada Mei tahun ini tetapi No Objection Certificate (NOC) belum diterbitkan yang mengakibatkan penundaan dalam memulai pekerjaan konstruksi.
Dia juga mengatakan pemadam kebakaran juga mengajukan keberatan karena jalan menuju masjid yang diusulkan tidak cukup lebar. "Namun, NOC dikeluarkan dengan syarat lebar jalan akan ditambah," kata pejabat itu.
Dilansir Deccan Herald, Senin (14/11/2022), menurut Trust, pembangunan masjid akan selesai pada akhir tahun depan. Badan Wakaf Pusat Sunni telah mengalokasikan lima hektare tanah di Raunahin, sekitar 30 kilometer dari Ayodhya untuk membangun masjid sesuai perintah Mahkamah Agung. Pembangunan masjid Ayodhya sebagai ganti dari sengketa penggusuran Masjid Babri.