Senin 14 Nov 2022 20:45 WIB

TNI Bantu Mediasi Penyelesaian Bentrokan Antarwarga di Maluku Tenggara 

Bentrok antarwarga di Maluku Tenggara bukan dikarenakan agama

Garis Polisi. Ilustrasi. Bentrok antarwarga di Maluku Tenggara bukan dikarenakan agama
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi. Bentrok antarwarga di Maluku Tenggara bukan dikarenakan agama

REPUBLIKA.CO.ID, LANGGUR— Komandan Kodim 1503 Tual, Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya, menegaskan TNI akan membantu pemerintah daerah memediasi konflik sosial antarwarga yang mengakibatkan jatuh korban jiwa di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku.

"Kita bersama-sama, baik pemda, Polri, kecamatan, ohoi (desa), tokoh agama, adat, dan masyarakat akan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini," tegas Arfa Yudha kepada Antara di Ohoi Ngurdu, Senin (14/11/2022).

Baca Juga

Menurut dia, persoalan atau konflik sosial yang terjadi saat ini tidak akan terjadi jika warga menyikapi dengan pikiran positif.

Bentrokan antarwarga terjadi pada 12 November 2022 dipicu konflik lahan warga Ohoi Elath dengan Ohoi Bombay yang akhirnya menyebar ke sejumlah desa lain.

Akibatnya, dua warga meninggal dunia, puluhan warga luka-luka, puluhan bangunan rumah, dan sekolah rusak dibakar.

Menurut Yudha, saat ini pembangunan sudah banyak dilakukan pemerintah di wilayah Kei Besar sehingga jangan diganggu dengan hal-hal yang mengarah ke negatif. "Sangat disayangkan jika konflik sosial terus terjadi," kata Yudha.

Dalam proses mediasi, lanjutnya, TNI akan membantu Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Apa pun bentuknya saya akan mencurahkan perhatian kepada warga, khususnyadi wilayah Kei Besar," katanya.

Untuk anggota TNI, baik dari Kodim 1503 maupun Kkramil sudah dikerahkan ke Kei Besar, termasuk Kompi 734 Ibra.

Sebanyak sembilan pos dibentuk dan ditempatkan personel di wilayah Kei Besar, terutama di wilayah-wilayah rentan konflik, baik di Ohoi Elat maupun Ohoi Bombay dan sekitarnya.

Plt Camat Kei Besar, Titus Betaubun, mengatakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya sudah kondusif setelah ditempatkan aparat keamanan TNI maupun kepolisian.

"Saat ini kondisi kamtibmas di Kecamatan Kei Besar sudah aman dan kondusif, terutama di ohoi-ohoi yang mengalami konflik sosial maupun yang tidak," ujar Titus.

Dia berharap masyarakat tidak mudah termakan informasi-informasi yang menghancurkan kebersamaan, apa pun itu perlu dilihat secara arif dan bijaksana.  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement