REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP Presisi Tbk menggarap proyek prasarana dan sarana pelabuhan perikanan Ukurlaran SKPT Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. PP Presisi juga telah melakukan groundbreaking proyek itu pada Sabtu (12/11/2022).
Direktur Operasi PP Presisi, Darwis Hamzah, mengatakan total nilai kontrak proyek tersebut sebesar Rp 111 miliar yang dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek selama 150 hari atau ditargetkan selesai pada awal 2024.
"Dengan lingkup pekerjaan pembangunan prasarana dan sarana mulai dari pembangunan dermaga, integrated cold storage, pabrik es, pembangunan jalan dan kawasan serta fasilitas penunjang pelabuhan lainnya," ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (14/11/2022).
Menurutnya pelabuhan perikanan di Tanimbar merupakan proyek penting yang harus diwujudkan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi kelautan khususnya di Saumlaki.
“Kami juga memahami bahwa pentingnya proyek pembangunan prasarana dan sarana Pelabuhan Perikanan Ukurlaran SKPT Saumlaki yang merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hasil laut, menjadi penggerak ekonomi maritim di Indonesia secara terintegrasi, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ucapnya.
Darwis optimistis kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Yalapersada KSO membuat proyek dapat dikerjakan dengan baik. Apalagi perseroan juga sudah berpengalaman dalam menggarap proyek infrastruktur.
“Khususnya pembangunan dermaga, bandara dan gedung yang kami kerjakan sebagai contractor utama maupun subcontractor pada entitas induk, dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan dengan mengutamakan quality dan time delivery yang dapat memberikan value added bagi pemangku kepentingan,” ucapnya.