Selasa 15 Nov 2022 09:15 WIB

Presiden Dewan Eropa Sebut Kepemimpinan Jokowi di G20 Sangat Baik

Presidensi Indonesia di G20 punya peran penting untuk mencapai kesepakatan bersama.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Dewan Eropa Charles Michel berbicara dengan media saat ia tiba untuk KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis, 23 Juni 2022. Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan menyetujui pada Kamis proposal untuk memberikan Ukraina status kandidat Uni Eropa, sebuah langkah pertama dalam jangka panjang. menuju keanggotaan. Proses perluasan yang terhenti untuk memasukkan negara-negara Balkan Barat ke dalam blok itu juga menjadi agenda mereka di KTT di Brussels.
Foto: AP/Olivier Matthys
Presiden Dewan Eropa Charles Michel berbicara dengan media saat ia tiba untuk KTT Uni Eropa di Brussels, Kamis, 23 Juni 2022. Para pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan menyetujui pada Kamis proposal untuk memberikan Ukraina status kandidat Uni Eropa, sebuah langkah pertama dalam jangka panjang. menuju keanggotaan. Proses perluasan yang terhenti untuk memasukkan negara-negara Balkan Barat ke dalam blok itu juga menjadi agenda mereka di KTT di Brussels.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan, kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada KTT G20 tahun ini sangat baik. Dia memuji penyelenggaran KTT G20 bisa berjalan dengan baik.

"Presidensi G20 saat ini merupakan yang tersulit dari yang pernah ada. Pada kesempatan ini saya ingin memberikan selamat kepada Presiden Joko Widodo atas kepemimpinannya yang sangat baik di G20," ucap Michel dalam konferensi pers di Auditorium Media Center KTT G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).

Michel menyampaikan kehadiran para pemimpin negara dan delegasi di G20 adalah untuk terlibat dalam mempertahankan tatanan dunia multilateral, di tengah berbagai tantangan guna kemajuan bersama. Dia mengatakan, Presidensi Indonesia di G20 memiliki peran penting saat ini untuk mencapai kesepakatan-kesepakatan bersama.

"Sekali lagi saya menyampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo. Saat kami bertemu beberapa hari lalu di Kamboja, kami berdua saling menyampaikan hal-hal penting yang perlu dibangun untuk kesuksesan G20," kata Michel.

Baca juga : Polri Diminta Transparan Tangani Kasus Penyerangan ke RS Bandung

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia saat ini merupakan presidensi terberat dalam sejarah KTT G20, karena dilakukan dalam situasi yang tidak biasa. "Presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20, dan Indonesia akan bekerja keras," jelas Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di The Apurva Kempinski.

Jokowi mengatakan berbagai macam krisis saat ini terjadi dan terus dihadapi seluruh negara di dunia. Menurut dia, satu-satunya opsi untuk menangani tantangan tersebut adalah dengan bekerja sama. KTT G20 Indonesia yang berlangsung 15-16 November 2022, mengangkat tiga isu prioritas yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi dan transformasi digital.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement