Selasa 15 Nov 2022 13:01 WIB

Universitas BSI Sukses Adakan Seminar Personal Branding dan Digital Marketing

Personal branding adalah bagaimana menggali keunikan produk yang dimiliki perusahaan

Program studi (prodi) Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan seminar bertajuk ‘Personal Branding and Digital Marketing to Grow Your Business’ yang berlangsung pada 9, 11 dan 28 November 2022.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Program studi (prodi) Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan seminar bertajuk ‘Personal Branding and Digital Marketing to Grow Your Business’ yang berlangsung pada 9, 11 dan 28 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Program studi (prodi) Manajemen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan seminar bertajuk ‘Personal Branding and Digital Marketing to Grow Your Business’ yang berlangsung pada 9, 11 dan 28 November 2022 mendatang.

Seminar yang dihadiri kurang lebih 400 peserta ini terdiri dari mahasiswa prodi Manajemen. Seminar ini pun turut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas BSI Diah Puspitasari, Ketua Prdi (Kaprodi) Manajemen Universitas BSI Nurvi Oktiani serta Vice President PT. MNC Bank International Tbk Ivans Juwana.

Seminar yang berlangsung offline ini dipandu oleh Chanissa Purwaningrum dan Sofyan Marwansyah ini dilaksanakan di gedung rektorat Universitas BSI, Kramat 98, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2022).

Dalam sambutannya Diah menjelaskan, bahwa perubahan teknologi sangat berkembang di era digital. Saat ini Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif juga mengalami beberapa perubahan dari sebelumnya dan peningkatan kreativitas baik dari mahasiswa maupun dosen.

Sementara itu, dalam materinya Ivan menyampaikan bahwa terdapat beberapa yang perlu diperhatikan antara lain new opportunity, pov stories, massenger, content, question, baik komentar positif maupun negatif harus dimaintanance dengan baik.

“Ada dua hal yang perlu disadari yaitu false believe, karena tidak semua orang dapat mempercayai produk yang kita tawarkan kepada masyarakat pada media sosial. Lalu, movement yaitu melakukan pergerakan dengan langkah inovasi yang lebih baik atau kreativitas yang dapat dikembangkan,” pungkasnya, Rabu.

Ia menjelaskan, bahwa perkembangan transformasi banking yaitu saat Bank 1.0 di mana masyarakat perlu ke kantor cabang jika memiliki hal yang perlu diurus oleh bank seperti pembuatan rekening, menabung, transfer dan lain sebagainya.

“Lalu Bank 2.0 di mana masyarakat dapat menggunakan ATM, EDC, Kiosk untuk memudahkan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Sementara di era perkembangan 3.0 dan 4.0 perkembangan teknologi banking berkembang sangat pesat di mana masyarakat lebih diuntungkan karena tidak perlu ke Bank untuk melakukan transaksi dan tidak perlu ke ATM.

“Kini sudah terdapat mobile banking, internet banking, sms banking bahkan saat ini dengan digital banking menggunakan beberapa aplikasi di mana masyarakat tidak perlu ke bank untuk membuat rekening. Perkembangan transformasi ini mempermudah masyarakat,” katanya, dalam siaran pers.

Lanjutnya, strategi digital marketing dan akuisisi menjadi salah satu opsional dalam digital banking saat ini. Kaitannya dengan personal branding adalah bagaimana menggali keunikan produk yang dimiliki perusahaan dengan produk yang berkembang di masyarakat dengan mengembangkan layanan digital dan berguna di masyarakat.

Di lain sisi, Nurvi berharap semoga dengan diadakannya seminar ini, peserta dapat menambah ilmu dan pengetahuan baru, juga mulai belajar tentang personal branding dan digital marketing. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari pembicara, peserta, media partner, dan panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan acara seminar kali ini,” tandasnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement