Jawa Timur Upayakan Ekspor Manggis ke Australia
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Manggis | Foto: Kementan
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjajaki kerja sama dengan Australia sebagai upaya memperluas pangsa pasar ekspor buah manggis asal Jatim. Emil mengatakan, Jatim merupakan penghasil buah manggis terbesar ketiga, dari total kontribusi nasional. Dimana setiap tahunnya Jatim menyuplai 10 persen kebutuhan manggis nasional.
"Ekspor terbanyak Jatim (manggis) banyak ke Tiongkok, Hongkong, Singapura. Nah Australia ini terakhir tahun 2012, terakhir mengimpor dari Indonesia namun hanya 6 ton. Tapi dari Thailand bahkan mereka (Australia) mengambil 300 ton lebih," ujar Emil, Selasa (15/11/2022).
Emil melanjutkan, saat ini Jawa Timur memiliki kerja sama komprehensif ekonomi partnership. Dengan adanya kebijakan tersebut, rencana ekspor manggis ke Australia tersebut akan dimatangkan dan akan segera diwujudkan.
"Termasuk akan ada satu fasilitas untuk melakukan sterilisasi buah yang sudah dibangun di Surabaya berbasis teknologi. Nah, perusahaannya berbasis teknologi radiasi. Kita akan lihat, apakah ini juga potensial bisa membantu kita untuk memperluas bangsa pasar buah," ujar Emil.
Di Jawa Timur, lanjut Emil, buah manggis justru banyak ditanam di pekarangan rumah. Beberapa daerah penghasil manggis antara lain di Kabupaten Banyuwangi, Ponorogo, dan Kabupaten Malang. Emil menambahkan, diskusi yang dilakukanPemprov Jatim dengan Australia telah dilakukan untuk pemenuhan standar ekspor manggis.
"Kenapa kok enggak bisa masuk Australia? ini mau dijawab dulu. Kenapa Australia banyak beli tapi lebih beli ke Thailand, apa sebabnya?" kata Emil.
Lead Consultant IA-CEPA ECP Katalis Trish Gleeson, yang mewakili Australia mengatakan, pihaknya ingin menilai keberlangsungan proyek ekspor manggis yang berpotensi dilakukan Jawa Timur ke Australia. "Kami juga mengidentifikasi tantangan dan kesempatan serta mengakselerasi ekspor manggis ke Australia atau ke pasar lainnya," ujar Trish.
Trish mengatakan, pihaknya juga mencari informasi dari beragam rantai dagang manggis, sekaligus menilai kapasitas produksi manggis Jatim per tahun. "Trennya makin lama makin tinggi untuk nilai jualnya, dibandingkan dengan pertumbuhan volumenya. Ini kesempatan baik untuk Jawa Timur mengekspor manggis karena nilainya makin besar," kata dia.