Selasa 15 Nov 2022 16:26 WIB

BPS: RI Catat Surplus Dagang dengan China 1 Miliar Dolar AS

Tiga komoditas ekspor jadi pendorong peningkatan surplus Indonesia dengan China

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga memotret aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan China mencapai 1,04 miliar dolar AS sepanjang Oktober 2022. Terdapat tiga komoditas utama yang mendongkrak ekspor Indonesia ke China sehingga mampu mencatatkan surplus.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga memotret aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan China mencapai 1,04 miliar dolar AS sepanjang Oktober 2022. Terdapat tiga komoditas utama yang mendongkrak ekspor Indonesia ke China sehingga mampu mencatatkan surplus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan China mencapai 1,04 miliar dolar AS sepanjang Oktober 2022. Terdapat tiga komoditas utama yang mendongkrak ekspor Indonesia ke China sehingga mampu mencatatkan surplus.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan, total ekspor Indonesia ke China selama bulan Oktober mencapai 6,2 miliar dolar AS sedangkan impor hanya 5,2 miliar dolar AS.

Baca Juga

Selama ini, China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia dalam perdagangan ekspor dan impor namun lebih banyak mengalami defisit lantaran nilai impor yang jauh lebih besar. "Penyumbang surplus terbesar surplus dagang dengan China di bulan Oktober yakni dari bahan bakar mineral senilai 1,59 miliar dolar AS, besi dan baja 1,45 miliar dolar AS serta lemak dan minyak hewan/nabati 913 juta dolar AS," kata Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Ia menambahkan, surplus dagang dengan China sekaligus menjadi yang terbesar ketiga di bulan Oktober. Surplus perdagangan terbesar pertama yakni dengan India sebesar 1,7 miliar dolar AS disusu Amerika Serikat di posisi kedua dengan surplus 1,28 miliar dolar AS.

Namun, untuk kumulatif Januari-Oktober 2022, Indonesia masih mencatat defisit dagang dengan China dengan nilai sebesar 2,59 miliar dolar AS.

Pemerintah sejak tahun lalu telah meyakini, defisit perdagangan dengan China akan terus mengecil. Hal itu salah satunya didorong oleh perjanjian dagang Asean-China Free Trade Agreement (FTA) yang telah diratifikasi di mana Indonesia akan mendapatkan fasilitas seperti pembebasan bea masuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement