Selasa 15 Nov 2022 18:16 WIB

Tiga Mahasiswa Universitas Virginia Tewas Ditembak, Pelaku Tertangkap

Pelaku ditangkap beberapa jam setelah dia diduga melepaskan tembakan ke sebuah bus

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang tersangka penembakan yang menewaskan tiga anggota tim football Universitas Virginia ditahan pada Senin (14/11/2022). Pelaku ditangkap beberapa jam setelah dia diduga melepaskan tembakan ke sebuah bus yang membawa mahasiswa kembali ke kampus dari kunjungan lapangan.

Polisi universitas mengatakan, tersangka adalah seorang mahasiswa Universitas Virginia yang diidentifikasi sebagai Christopher Darnell Jones (22 tahun). Dia ditangkap beberapa jam setelah penembakan yang terjadi pada Ahad (13/11/2022) pukul 22:30 malam waktu setempat di Charlottesville, Virginia. Beberapa menit setelah penembakan, pejabat sekolah mengeluarkan peringatan di media sosial yang memberitahu siswa dan staf untuk berlindung di tempat aman dengan pesan "RUN HIDE FIGHT."  

Presiden Universitas Virginia, Jim Ryan mengidentifikasi para mahasiswa yang tewas ditembak sebagai Devin Chandler, Lavel Davis dan D'Sean Perry.  Chandler dan Perry meninggal di tempat kejadian, sedangkan Davis meninggal di rumah sakit. Sementara dua mahasiswa lain yang terluka dibawa ke Pusat Medis UVA. Satu korban dalam kondisi baik dan korban lainnya dalam kondisi kritis.

Kepala Polisi Universitas Virginia, Tim Longo, mengatakan, penembakan itu terjadi di sebuah bus yang membawa mahasiswa setelah berhenti di parkiran kampus. Para siswa baru saja kembali dari kunjungan lapangan kelas untuk melihat pertunjukan di Washington, D.C.

Jones sang pelaku ditangkap di luar kampus. Dia ditahan atas tiga tuduhan pembunuhan tingkat dua dan tiga tuduhan menggunakan pistol dalam melakukan kejahatan. Jones terdaftar sebagai pemain di tim football universitas pada 2018. Menurut Longo, dia masuk dalam daftar mahasiswa yang diawasi oleh tim penilai pada musim gugur 2022.

Pada September 2022, Kantor Kemahasiswaan melaporkan kepada tim penilai, mereka menerima informasi bahwa Jones telah membuat komentar tentang kepemilikan senjata kepada seseorang yang tidak terafiliasi dengan universitas. Namun tidak ada ancaman. Selama penyelidikan, teman sekamar Jones melaporkan bahwa dia tidak pernah melihat pelaku membawa senjata.

Penembakan itu adalah episode terbaru kekerasan senjata di perguruan tinggi AS dan sekolah menengah. Insiden penembakan ini telah memicu perdebatan tentang pembatasan akses senjata api yang lebih ketat di Amerika Serikat, meskipun Amandemen Kedua Konstitusi AS menjamin hak kepemilikan senjata api.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement