Selasa 15 Nov 2022 20:55 WIB

Pertumbuhan Populasi India Melambat Saat Penduduk Bumi Capai 8 Miliar

India akan menjadi negara terpadat pada 2023.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
India akan mengalami perlambatan populasi penduduk ketika populasi global mencapai 8 miliar.
Foto: AP Photo/Channi Anand
India akan mengalami perlambatan populasi penduduk ketika populasi global mencapai 8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - India akan mengalami perlambatan populasi penduduk ketika populasi global mencapai 8 miliar. Meskipun menurut PBB India akan menjadi negara terpadat pada 2023.

Turunnya tingkat kesuburan di negara Asia Selatan telah memaksa setidaknya satu negara bagian untuk mempertimbangkan kebijakan keluarga berencana yang tak melampaui dua anak. Angka pemerintah India menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk tahunan India rata-rata 1,2 persen sejak 2011. Angka ini turun dibandingkan 1,7 persen dalam 10 tahun sebelumnya.

Perlambatan populasi diprediksi akan tetap terjadi. Dari 2019 - 2021, tingkat kesuburan total (TFR) (anak per wanita) India turun menjadi 2 pada periode penilaian terbaru. Sebelumnya pada 1992-1993 angka itu 3,4. Diperkirakan bahwa rata-rata harus 2,1 untuk populasi untuk memproduksi dirinya sendiri.

"Peningkatan penggunaan alat kontrasepsi dan peningkatan pendidikan di kalangan anak perempuan dapat berkontribusi pada penurunan tingkat kesuburan," kata pemerintah.

Penggunaan metode keluarga berencana melonjak menjadi 66,7 persen pada 2019-2021 dari 53,5 persen pada 2015-2016. Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) mengatakan bahwa hall ini menunjukkan bahwa kebijakan kependudukan nasional dan sistem kesehatan India berhasil.

"Ketika India berinvestasi pada orang-orang mudanya, India perlu membuat rencana transisi demografis untuk merawat lebih banyak proporsi orang tua di masa depan," kata UNFPA.

Negara bagian Assam di timur laut India memiliki TFR lebih tinggi dari rata-rata nasional. Pada Januari, pemerintah negara bagian tersebut menerapkan kebijakan yang membuat siapapun dengan lebih dari dua anak tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan pemerintah dan pemilihan badan lokal dan sipil.

"Ini adalah kebutuhan saat ini untuk memiliki undang-undang seperti itu," kata Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma. Namun UNFPA mengatakan, langkah-langkah seperti itu berdampak terbatas pada kesuburan, mengutip pengalaman global.

"Sebagian besar skema semacam itu hanya berdampak kecil pada kesuburan dan dalam beberapa kasus bahkan kontraproduktif," kata badan PBB itu.

Populasi dunia diperkirakan oleh PBB telah mencapai 8 miliar pada Selasa (15/11/2022). Cina dan India menyumbang lebih dari sepertiga dari total. India memperkirakan populasinya mencapai 1,38 miliar, sedikit lebih rendah dari 1,4 miliar yang diperkirakan Bank Dunia untuk China.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement