REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC mengungkapkan dugaan 3,2 miliar data aplikasi PeduliLindungi bocor. Bahkan Bjorka menjualnya dengan harga 100.000 dolar AS (Rp 1,5 miliar) menggunakan mata uang Bitcoin.
"Data itu terbagi ke dalam data pengguna, data vaksinasi, riwayat pelacakan, serta riwayat check in pengguna aplikasi dengan memberikan sampel data," kata Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC Pratama Persadha, Selasa (15/1/2022) malam.
Dijelaskan pula bahwa kebocoran tersebut diunggah pada Selasa pagi oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas Bjorka, yang memang sudah berjanji sebelumnya untuk bocorkan aplikasi PeduliLindungi ke publik setelah aplikasi MyPertamina.
Adapun data yang diunggah, yaitu nama, email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat check in, riwayat pelacakan kontak, vaksinasi, dan masih banyak data lainnya.