REPUBLIKA.CO.ID, EDIRNE -- Edirne, yang berfungsi sebagai ibu kota Kekaisaran Ottoman hingga penaklukan Istanbul pada 1453, memiliki tekstur sejarah yang sangat penting. Edirne memiliki total sembilan distrik, tetapi juga menarik bagi wisatawan yang berbeda dengan distrik pinggir lautnya.

Ini adalah kota yang ideal bagi mereka yang ingin melakukan wisata kota gastronomi. Masjid, kompleks, air mancur, dan pemandian yang diwarisi dari Kekaisaran Ottoman menunggu mereka yang ingin mengikuti jejak sejarah.

Masjid Selimiye dengan kemegahannya, Kompleks Sultan Bayezid II, Alun-alun Kırkpınar, perbelanjaan di Toko Selimiye, Stasiun Kereta Karaağaç, Edirne Saraçlar dan Jembatan Meri hanyalah beberapa keindahan bersejarah yang menunggu Anda di Edirne.

Salah satu bangunan bersejarah pertama yang terlintas dalam pikiran ketika Edirne disebutkan tentu saja adalah Masjid Selimiye, yang oleh arsitek Ottoman abad ke-16 Mimar Sinan disebut sebagai karya agungnya.

Mimar Sinan adalah salah satu arsitek terpenting pada periode itu selama Kekaisaran Ottoman. Dia mendefinisikan Masjid Ehzade yang dia bangun di Istanbul sebagai proyek magangnya, Masjid Süleymaniye juga di Istanbul sebagai "manipulasi", dan Masjid Selimiye di Edirne sebagai karya "penguasaan."

Bahkan ketika melihat Masjid Selimiye dari jauh, mungkin untuk melihat bahwa itu benar-benar dibuat dengan sangat baik. Selain keindahan arsitektur masjid yang memiliki empat menara, dekorasi marmer, ubin, kayu, batu, dan mutiara juga sangat menarik.

Detail lain yang sangat menarik tersembunyi di dalam masjid. Motif bunga tulip yang terbalik terlihat pada salah satu pilar di dalam masjid, selalu menarik perhatian pengunjung yang datang ke sini.

Ada juga banyak cerita tentang sosok tulip terbalik yang dibuat Mimar Sinan di dalam masjid. Berikut adalah salah satunya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika