Rabu 16 Nov 2022 08:40 WIB

Mentan Syahrul dan Khofifah Raih Penghargaan Perpusnas

Mentan siap bekerja sama dengan Perpusnas untuk meningkatkan literasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando, dalam acara pemberian penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka pada malam Gemilang Perpustakaan Nasional di Integrity Convention Centre (ICC) Kemayoran, pada Senin (14/11/2022).
Foto: Dok. Perpusnas RI
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando, dalam acara pemberian penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka pada malam Gemilang Perpustakaan Nasional di Integrity Convention Centre (ICC) Kemayoran, pada Senin (14/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2022 dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Keduanya bersanding bersama 23 penerima penghargaan serupa lainnya dari delapan kategori terbaik pada malam Gemilang Perpustakaan Nasional.

 

Pemberian penghargaan digelar di Integrity Convention Centre (ICC) Kemayoran, pada Senin (14/11/2022) malam. Penghargaan diberikan kepada insan dan instansi yang mendedikasikan upaya pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan serta menumbuhkembangkan budaya kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.

 

Ada delapan kategori dalam penghargaan itu. Kategori-kategori tersebut, antara lain kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku atau pustaka terbaik, dan lifetime achievement.

 

 “Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka bukan sekadar seremoni tetapi merupakan mandat undang-undang dalam mencerdaskan anak bangsa,” kata Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).

 

Syarif mengatakan, pihaknya terus berjuang bergerak maju untuk memajukan bangsa. Perpusnas RI berupaya meletakkan pondasi kecerdasan dengan menghadirkan sebanyak informasi-informasi baru.

 

Syarif mengatakan, budaya baca bangsa Indonesia tinggi. Tapi, kekurangan bahan bacaan masih menjadi persoalan.

 

“Faktanya di Indonesia satu buku ditunggu 90 orang. Kita semua harus memahami betul masyarakat masih kurang bahan bacaan, belum lagi pemahaman literasi yang masih tidak merata,” ungkap dia.

 

Dia menjelaskan, literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang yang diimplementasikan untuk memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing dalam pasar global.

 “Disinilah peran perpustakaan sebagai pendukung untuk menyiapkan bahan bacaan minimal buku terapan atau life skill yang disesuaikan dengan dibutuhkan masyarakat,” jelas Syarif.

 

 

Secara khusus, penghargaan lifetime achievement diraih oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dia menyebutkan, penghargaan itu menjadi bukti kerja keras masyarakat Jawa Timur bersama-sama mewujudkan penguatan literasi dan budaya baca di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

 

“Salah satunya dengan adanya mobil baca dan tenda ramah anak, sebagai bentuk pemulihan trauma di pengungsian,” kata Khofifah.

 

Di samping itu, tambah Khofifah, pihaknya kini tengah menggarap kitab kuno klasik atau Turos sebagai upaya pelestarian manuskrip. Karena sudah berumur tua, kata dia, sebagian turos agak susah dibuka. Perlu jelly dari Jepang agar lembaran yang menempel bisa dibuka dan dibaca.

 

“Bahkan, kami sudah merencanakan melakukan tukar menukar Turos dengan Perpustakaan Alexandria di Mesir, serta mengadakan pameran Turos di Mesir dan Riyadh, Arab Saudi,” kata Khofifah.

 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mendapat penghargaan dari Perpusnas Dia menuturkan, penghargaan itu dapat memotivasi instansinya untuk selalu meningkatkan upaya pelestarian budaya baca dan peningkatan literasi, terutama pada literasi informasi pertanian.

 

“Apa yang kami lakukan tidak berhenti dengan adanya penghargaan ini. Kami siap bekerja sama dengan Perpusnas dengan langkah-langkah inklusif untuk membangun masyarakat, khususnya petani-petani di Indonesia,” ungkap Syahrul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement