REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu (16/11/2022) mengatakan, Polandia belum memiliki bukti nyata tentang siapa yang menembakkan rudal di sebuah desa dekat perbatasan Ukraina. Ia mengatakan Warsawa akan tetap tenang dalam menghadapi insiden ini.
"Kami tidak memiliki bukti konklusif saat ini mengenai siapa yang meluncurkan rudal ini, kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tetapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini," kata Andrzej Duda.
Sekurangnya dua orang tewas dalam ledakan di desa Przewodow, sekitar 6 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina. Laporan media mengatakan serangan itu menghantam fasilitas pengeringan biji-bijian.
Kementerian Luar Negeri Polandia sebelumnya mengidentifikasi roket yang mendarat di desa Polandia adalah buatan Rusia. Duda membuka kemungkinan bahwa negaranya akan meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 aliansi militer NATO setelah ledakan tersebut.
"Duta besar kami akan menghadiri pertemuan Dewan Atlantik Utara besok pukul 10 pagi di markas NATO dan sangat mungkin bahwa duta besar akan meminta aktivasi Pasal 4, atau konsultasi sekutu," katanya.
Duda berbicara setelah Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Polandia akan meningkatkan pengawasan wilayah udaranya setelah insiden itu. "Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih dari angkatan bersenjata Polandia, dengan penekanan khusus pada pemantauan wilayah udara,” kata Morawiecki.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelar pertemuan darurat dengan negara anggota G7 di ballroom hotel tempat dia menginap di Bali, Indonesia selepas KTT G20. Biden melakukan pertemuan dengan pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa, bersama dengan presiden dari Dewan Eropa dan perdana menteri sekutu NATO, Spanyol dan Belanda.
Dalam pernyataan terpisah, Biden juga masih ragu bahwa rudal Rusia menghantam Polandia dan menewaskan dua orang. "Ada informasi awal yang membantahnya. Tidak mungkin rudal itu ditembakkan dari Rusia, tapi kita lihat saja nanti," kata Biden.