REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih Timnas Balap Sepeda Indonesia Dadang Haris Poernomo mengatakan sejumlah pebalap sepeda Indonesia berpeluang lolos ke Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.
Salah satu di antaranya adalah Zaenal Fanani. Peluang tampil dalam pesta olahraga terbesar di dunia tersebut terbuka seiring prestasi Fanani dalam gelaran balap sepeda gunung (MTB) Asian Continental Championships (ACC) 2022 di di Suncheon, Korea Selatan, 19-23 Oktober.
Dia sukses membawa pulang medali perak pada nomor Cross Country Eliminator (XCE) dan perunggu pada Cross Country Olympic (XCO) Elite Putra.
"Perlombaan di ACC menjadi buruan pesepeda di Asia karena memiliki poin tertinggi di bawah Piala Dunia dan Kejuaran Dunia," ujar Dadang, Rabu (16/11).
"Selain itu, tahun depan yang menjadi juara di ACC itu secara otomatis lolos ke Olimpiade (Paris). Jadi ACC ini memang ajang penting dan wajib diikuti, karena poinnya tinggi untuk menuju Olimpiade 2024," kata Dadang.
Indonesia secara keseluruhan mengantongi tiga perak dan dua perunggu dalam ajang balap sepeda gunung bergengsi di Benua Kuning tersebut.
Dua perak juga diraih atlet muda Merah Putih Feri Yudoyono yang turun di XCO Junior Putra dan Sayu Bella Sukma Dewi di nomor XCO Under 23 Putri.
Adapun untuk Fanani di nomor XCO, kata Dadang, menambah daftar pesepeda Indonesia yang punya peluang menuju Olimpiade Paris.
Selain nomor XCO, Indonesia memiliki peluang untuk meloloskan dua atlet untuk BMX putra dan putri. Lalu juga dua atlet di nomor track endurance putra yakni Bernard Benyamin Van Aert dan Terry Yudha Kusuma, serta ada juga untuk track endurance putri melalui Ayustina Delia Putri.
Selain itu masih di nomor track, Wiji Lestari yang merupakan pebalap sepeda spesialis sprint juga berpeluang untuk lolos ke Olimpiade Paris.
"Ayustina adalah pebalap receiver kedua dari jumlah 24 di UCI Track World Championships 2022 di Prancis (12-16 Oktober). Bila ada dua pebalap tidak ikut, Ayustina bisa turun. Terry Yudha juga receiver keempat di Prancis," ujar Dadang.
Kini, Dadang mengatakan timnas balap sepeda akan mengatur strategi dengan mengikuti beberapa kejuaraan yang memiliki peluang besar mengantarkan pebalap sepeda Indonesia lolos ke Olimpiade Paris.
"Persaingannya memang ketat. Bernard cukup mempertahankan saja, Ayustina dan Terry harus berjuang dan bagaimana nanti mengatur strategi peluang event yang wajib diikuti sekiranya bisa menambah poin," kata Dadang.
"Dengan adanya Fanani yang masuk tiga besar di Korea, dan juga Sayu Bella dengan perak kami harus membuat rencana lagi untuk mereka. Anggaran terbatas. Meski begitu, kami harus bisa memaksimalkan dan menggunakan kesempatan ini pas sasaran," pungkas Dadang.