Rabu 16 Nov 2022 12:44 WIB

Garda Pemuda Nasdem Minta Anak Muda Dilibatkan Atasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim saat ini menuntut kerja sama semua pihak termasuk anak muda

 Ketua DPP Garda Pemuda NasDem, Chepy Aprianto, menyatakan perubahan iklim saat ini menuntut kerja sama semua pihak termasuk anak muda
Foto: Dok Istimewa
Ketua DPP Garda Pemuda NasDem, Chepy Aprianto, menyatakan perubahan iklim saat ini menuntut kerja sama semua pihak termasuk anak muda

REPUBLIKA.CO.ID, SHARM SHEIKH— Indonesia memiliki hutan mangrove terbesar di dunia yakni seluas 3,5 Juta hektare atau 23 persen dari total Jumlah hutan mangrove di dunia. Itu sebabnya, Indonesia memiliki peranan penting dalam menghadapi perubahan iklim. 

Ketua DPP Garda Pemuda NasDem, Chepy Aprianto, dalam forum Pavilun Indonesia COP27 di Sharm El Sheikh Mesir, beberapa waktu lalu memaparkan hutan mangrove memiliki serapan karbon terbesar dibanding ekosistem lainnya. 

Baca Juga

Hal itu, kata dia, selaras dengan tujuan dari FOLU Net Sink 2030 yang isinya antara laain adalah mengurangi emisi sampai dengan 31 persen secara mandiri dan elaborasi dengan dunia Internasional sebesar 41 persen net zero emission.

“Perlu ada kolaborasi dari semua stakeholder termasuk politisi, pemerintah, aktivis lingkungan, masyarakat adat dan perusahaan untuk sama-sama melibatkan pemuda dalam mengatasi perubahan iklim,” katanya dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022). 

Untuk itu lanjut Chepy, melalui forum COP27 kami meminta agar seluruh perusahaan bertanggung jawab secara aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2e) agar tercapai pengurangan 140 juta ton C02e pada 2030.

“Kami (Garda Pemuda NasDem) terbuka dengan semua pihak untuk bersama-sama dalam merawat dan menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup dengan berbagai bentuk kerja sama untuk mempercepat tercapainya zero-net carbon,”  imbuh pria Asal Subang Jawa Barat tersebut.

Chepy merupakan salah satu delegasi Indonesia dalam acara Forum COP27 atau juga dikenal sebagai Konferensi Perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir.

Ajang itu merupakan suatu platform yang memungkinkan komunitas bisnis, pemuda, masyarakat sipil dan adat, akademisi, seniman, dan komunitas mode dari seluruh dunia untuk mengekspresikan diri dan didengar.

Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-27 (COP27) dibuka di kota pesisir Sharm El-Sheikh di Mesir pada 6 November lalu, dengan berbagai negara bekerja sama untuk mengatasi perubahan iklim global.     

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement