Rabu 16 Nov 2022 13:25 WIB

Donald Trump Umumkan Ikut Pencalonan Presiden 2024

Pengumuman Trump dibuat setelah Partai Republik gagal memenangkan kursi di Kongres.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Mantan Presiden Donald Trump dan mantan ibu negara Melania Trump tiba untuk mengumumkan bahwa Trump mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Selasa, 15 November 2022.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Mantan Presiden Donald Trump dan mantan ibu negara Melania Trump tiba untuk mengumumkan bahwa Trump mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Selasa, 15 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump secara resmi mengumumkan pencalonan presiden 2024 di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida pada Selasa (15/11/2022) malam waktu setempat. Pengumuman ini dibuat setelah Partai Republik gagal memenangkan kursi mayoritas di Kongres dalam pemilihan paruh waktu.

Dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi AS, Trump berbicara kepada ratusan pendukungnya di sebuah ballroom yang dihiasi beberapa lampu gantung dan berjajar puluhan bendera Amerika. Sebelumnya para penasihat Trump mengajukan dokumen ke Komisi Pemilihan Federal AS untuk membentuk sebuah komite yang disebut "Donald J Trump untuk Presiden 2024".

Baca Juga

"Untuk membuat Amerika hebat lagi, malam ini saya mengumumkan pencalonan saya sebagai presiden Amerika Serikat. Dua tahun lalu kita adalah bangsa yang besar dan sebentar lagi kita akan menjadi bangsa yang besar lagi,” kata Trump di hadapan para pendukungnya.

Selama masa kepresidenannya yang penuh gejolak pada periode 2017-2021, Trump menentang norma-norma demokrasi dan mempromosikan nasionalisme "America First". Trump menampilkan dirinya sebagai populis sayap kanan. Trump menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.

Trump berusaha untuk mempertahankan cengkeraman kuat pada Partai Republik sejak meninggalkan kursi kepresidenan. Dia terus membuat klaim palsu bahwa ada kecurangan dalam pemilihan presiden 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden. 

Trump membuat pernyataan provokatif yang memicu pendukungnya menggeruduk gedung Capitol untuk membatalkan pengesahan Biden sebagai presiden terpilih. Pendukung Trump terlibat bentrok dengan polisi yang berjaga di Capitol. 

Empat orang tewas pada hari kekerasan itu. Satu orang tewas ditembak oleh polisi dan tiga lainnya tewas karena kerusuhan. Seorang petugas Polisi Capitol yang diserang oleh pengunjuk rasa meninggal keesokan harinya. Sementara dua petugas polisi yang ikut mengamankan Capitol bunuh diri. Lebih dari seratus petugas polisi terluka dalam bentrokan itu.

Pejabat pengadilan dan pemilihan negara bagian menolak klaim kecurangan yang diserukan oleh Trump. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, sekitar dua pertiga pemilih Republik percaya bahwa kemenangan Biden tidak sah.

Trump telah mendapat dukungan penuh dari banyak orang Amerika, terutama pria kulit putih, konservatif Kristen, penduduk pedesaan, dan orang-orang tanpa pendidikan perguruan tinggi. Kritikus menuduh Trump mengejar kebijakan yang dibangun di sekitar "keluhan kulit putih" di negara dengan populasi non-kulit putih yang terus bertambah.

Lanskap politik telah berubah secara dramatis sejak Trump memenangkan kursi kepresidenan pada 2016. Trump menjadi salah satu presiden yang paling kontroversial dalam sejarah AS.  Dia mengamankan pemotongan pajak, dan memberlakukan pembatasan imigrasi. Dia menjaga jarak dengan negara sekutu AS, keluar dari perjanjian internasional tentang perdagangan dan perubahan iklim, serta memuji para pemimpin otoriter di luar negeri, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

House of Representative yang dipimpin Demokrat memakzulkan Trump pada 2019 atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres, setelah dia menekan pemimpin Ukraina untuk menyelidiki Biden dan putranya atas tuduhan korupsi yang tidak berdasar.  Senat kemudian membebaskan Trump, berkat dukungan Republik.

House kembali memakzulkan Trump, seminggu sebelum dia lengser karena menghasut pemberontakan. Trump kembali lolos dari pemakzulan berkat senator Republik di Senat.  

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement