Rabu 16 Nov 2022 13:28 WIB

Allah tidak Suka Amalan dan Hati yang Mengandung Kesyirikan

Hati yang syirik tidak akan pernah mampu meng­hadap Allah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Allah Tidak Suka Amalan dan Hati yang Mengandung Kesyirikan. Foto:   Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Allah Tidak Suka Amalan dan Hati yang Mengandung Kesyirikan. Foto: Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai amalan yang mengandung kesyirikan, karena itu amalan tersebut tidak akan diterima. Allah SWT juga tidak menyukai hati yang mengandung kesyirikan, maka hati yang mengandung kesyirikan tidak bisa menghadap Allah SWT.

"Allah SWT tidak menyukai amalan yang mengandung kesyirikan, maka Allah SWT juga tidak menyukai hati yang mengandung kesyirikan. Amalan yang mengandung kesyirikan tidak akan diterima oleh Allah SWT, dan hati yang mengandung kesyirikan tidak akan bisa menghadap-Nya." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)

Baca Juga

Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syekh Athaillah mengenai amalan dan hati yang mengandung kesyirikan.

Niatkan semua amalan kamu sepenuhnya untuk Allah SWT. Jangan sampai kamu menyekutukan Allah SWT dengan suatu apapun. Sebab, Allah SWT tidak menyukai perbuatan syirik.

Ketika kamu menyembelih seekor hewan maka niatkan untuk beribadah kepada-Nya dan sesuaikan dengan tuntunan-Nya. Jangan sampai kamu menyembelih hewan de­ngan menyebut nama-Nya, namun mempersembahkannya untuk jin penunggu rumah kamu atau jin penunggu pohon besar. Ini adalah bentuk kesyirikan yang akan merugikan kamu. Semua pahala amalan yang kamu lakukan selama ini akan terhapus gara-gara perbuatan bodoh yaitu kesyirikan.

Allah SWT tidak menyukai hati kamu yang menye­kutukan-Nya dengan sesuatu, sebagaimana Dia tidak menyukai amalan yang mengandung unsur kesyirikan. Jangan sampai hati kamu mendahulukan selain-Nya, baik istri, anak-anak, keluarga, dan lain sebagainya.

Hati yang syirik tidak akan pernah mampu meng­hadap-Nya, sebagaimana amal kesyirikan yang tidak diterima­-Nya. Artinya, kamu akan merugi di akhirat kelak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement